> >

MKD akan Surati Erick Thohir karena Menilai Dirut Inalum Tidak Beretika Saat Rapat dengan DPR

Berita kompas tv | 4 Juli 2020, 01:10 WIB
Ilustrasi Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VII dengan Holding BUMN tambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS TV - Mahkamah Kehormatan Dewan atau MKD akan berkirim surat kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.

Surat tersebut dikirim menyusul adanya insiden ketegangan antara anggota Komisi VII DPR, Muhammad Nasir dan Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum, Orias Petrus Moedak.

Seperti diketahui keduanya terlibat perdebatan sengit saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VII DPR RI dengan Holding BUMN tambang pada Selasa (30/6/2020) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.   

Baca Juga: Muhammad Nasir akan Surati Erick Thohir, Minta Orias Petrus Moedak Dicopot dari Dirut Inalum

Wakil Ketua MKD, Habiburokhman, mengatakan dalam surat tersebut pihaknya akan menyampaikan  terkait sikap Orias Petrus Moedak yang dianggap tak beretika saat rapat dengan anggota dewan.

“MKD melihat Direktur PT Inalum ini tidak beretika dalam RDP Komisi VII dengan BUMN Pertambangan,” kata Habiburokhman di Jakarta, Jumat (3/7/2020).

Habiburokhman menyampaikan sikap Orias Petrus Moedak saat RDP dengan DPR menjadi sorotan pihaknya. Karena itu, MKD memutuskan untuk mengirimkan surat ke Menteri BUMN.

Sementara itu, Menteri BUMN, Erick Thohir, tetap mempercayakan Orias Petrus Moedak sebagai Direktur PT Inalum.

Baca Juga: Erick Thohir Bela Orias Petrus Moedak yang Diusir Anggota DPR: Saya Percaya Dirut Inalum Sekarang

Menurut bekas bos Inter Milan itu Orias Petrus Moedak bisa memperkuat bisnis perusahaan pertambangan milik negara itu.

Malah, Erick Thohir menantang Orias untuk tidak berpuas diri setelah mengakuisisi PT Freeport Indonesia dan PT Vale Indonesia Tbk. 

“Saya bilang ke Pak Orias, kita ambil Freeport bukan hanya merah putih, tapi kita punya 51 persen saham,” ujar Erick Thohir pada Kamis (2/7/2020).

Menurutnya, setelah mendapatkan Freeport, ada tiga hal yang bisa dilakukan sebagai strategi utama.

Baca Juga: Heboh Anggota DPR Minta CSR Usai Marah dan Usir Dirut Inalum dari Rapat, MKD Diminta Bertindak

“Saya percaya pada Dirut Inalum yang sekarang, apalagi sudah punya Freeport dan Vale,” kata ErickThohir.

Sebelumnya diberitakan, anggota Komisi VII DPR RI dari Partai Demokrat, Muhammad Nasir dan Direktur Utama PT Inalum, Orias Petrus Moedak terlibat dalam perdebatan sengit.

Muhammad Nasir bahkan sampai mengusir Orias Petrus Moedak keluar dari ruang rapat. Tak hanya itu, Muhammad Nasir juga menyebut tak mau lagi rapat dengan Orias.

Perdebatan sengit antara keduanya bermula ketika Orias tengah memaparkan kinerja holding pertambangan BUMN di hadapan pimpinan dan anggota Komisi VII DPR RI.

Saat Orias menjelaskan langkah menerbitkan Global Bond untuk refinancing utang untuk membayar Freeport, tiba-tiba Nasir melakukan interupsi.

Baca Juga: Profil Muhammad Nasir, Anggota DPR dari Partai Demokrat yang Usir Bos Inalum Saat Rapat

Nasir tak terima upaya holding pertambangan tersebut mengakuisisi saham PT Freeport Indonesia dengan skema utang.

Lantas Nasir menanyakan kapan holding BUMN tambang itu bisa melunasi utang tersebut. Sebab, tenor utang Inalum selama 30 tahun dianggap terlalu panjang karena bisa merugikan perusahaan-perusahaan yang berada di bawahnya.

Menurut Nasir, langkah utang untuk menutup utang lagi sama saja dengan menggadaikan aset-aset negara. “Apa-apaan. Jadi yang logikalah, jangan kita gadaikan semua ini," ujar Nasir.

Selain itu, Nasir mempertanyakan cara dan mekanisme penerbitan utang obligasi yang tak menggunakan kolateral. Saat itulah, Nasir sempat menggebrak meja dan menyuruh Orias meninggalkan ruang rapat.

 

“Itu yang kami khawatirkan. Makanya, kita minta data detailnya. Kalau bapak sekali lagi gini, saya suruh bapak keluar dari rapat,” kata Nasir.

“Kalau bapak suruh saya keluar, ya saya keluar,” jawab Orias.

“Iya, bapak bagus keluar, karena enggak ada gunanya bapak rapat di sini. DPR ini bukan buat main-main. Anda bukan main-main di sini,” ujar Nasir dengan nada tinggi.

“Saya enggak main-main,” ucap Orias menimpali.

“Jadi, anda kalau rapat, harus lengkap bahannya. Enak betul anda di sini. Siapa yang naruh Anda di sini? Percuma naruh orang kayak gini. Ngerti? Kurang ajar Anda,” kata Nasir.

Baca Juga: Anggota DPR Usir Bos Inalum: Kurang Ajar Anda, Kalau Enggak Senang, Keluar!

“Saya diundang, saya datang,” tutur Orias.

“Kurang ajar anda di sini. Kalau anda enggak senang, anda keluar! Kau pikir punya saudara kau ini semua?” kata Nasir.

Wakil Ketua Komisi VII Alex Noerdin pun sempat menengahi perdebatan tersebut kemudian menskors rapat untuk istirahat sekaligus shalat Ashar.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU