> >

Wapres Ma'ruf Buka Wacana Masuk Sekolah Bisa Dilakukan di Kawasan Zona Hijau

Berita kompas tv | 8 Juni 2020, 23:07 WIB
Ilustrasi: Siswa sekolah dasar negeri 002 Ranai melakukan aktivitas belajar menggunakan masker di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Indonesia, Selasa (4/2/2020). (Sumber: TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

JAKARTA, KOMPASTV - Pemerintah sedang mengkaji kegiatan belajar mengajar di sekolah. Langkah ini untuk mensiasati tidak optimalnya belajar dengan cara daring atau online.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengakui jika pembelajaran dengan sistem online belum optimal. Hal ini dikarenakan infrastruktur penunjang di sejumlah daerah belum memadai.

Ujungnya sekolah yang tidak melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan memilih untuk meliburkan kegiatan sekolah.

Baca Juga: Tahun Ajaran Baru di Tengah Pandemi Corona, Siswa Masuk Sekolah?

Untuk itu, pemerintah sedang melakukan kajian agar siswa dapat kembali masuk sekolah di tahun ajaran baru 2020/2021. 

Namun bukan berarti seluruh daerah mulai melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Rencanya masuk sekolah akan diberlakukan di wilayah yang masuk zona hijau.

"Ini masih digodok ya. Karena belajar online tidak optimal. Semua daerah kita juga belum hijau padahal yang disepakati yang paling aman untuk dibuka (sekolah) itu daerah hijau saja. Kalau kuning dan oranye, apalagi merah tidak dipertimbangkan dibuka," ujar Wapres Ma'ruf saat konfrensi pers melalui telekonferensi, Senin (8/6/2020).

Sebelumnya Menteri Pendidikan dan Kebudayan (Mendikbud) Nadiem Makarim belum bisa memastikan siswa dapat kembali masuk sekolah pada periode ajaran baru 2020/2021 pada pertengahan Juli mendatang.

Baca Juga: Kegiatan Sekolah hingga Resepsi Pernikahan Akan Dibuka pada Fase 2 Transisi PSBB Jakarta

Meski demikian, Nadiem menjelaskan Kemendikbud sudah menyiapkan sejumlah skenario terkait pembukaan sekolah pada ajaran baru. Hal ini masih terus didiskusikan dengan para pakar dan keputusan siswa kembali masuk sekolah masih dibahas oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU