> >

Survei: Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Presiden Jokowi di Tengah Wabah Covid-19 Menurun

Berita kompas tv | 7 Juni 2020, 22:00 WIB
Presiden Jokowi tinjau penyaluran bansos tunai di Kantor Pos Bogor (Sumber: Ditjen PFM) 

JAKARTA, KOMPASTV – Tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo di tengah wabah virus corona mengalami penurunan. Hal ini diketahui dari hasil jejak pendapat Lembaga survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada 16-18 Mei 2020.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan jika dibandingakan dengan survei di bulan sebelumnya ada kecenderungan penurunan terhadap kepuasan kinerja Presiden Jokowi. Namun penurunan tersebut tidak secara signifikan.

Pada hasil survei terbarunya diketahui kepuasan terhadap kerja Presiden Jokowi di tengah wabah virus corona sekitar 66,5 persen. Di survei sebelumnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden yakni 69,5 persen.

Baca Juga: Jokowi Minta Jatim, Kalsel, Sulsel Jadi Prioritas Penanganan Corona

Lebih rinci survei Mei 2020 ini menunjukan, 14,3 persen publik mengaku sangat puas atas kerja Jokowi dan 52,2 persen menilai cukup puas.

Selanjutnya, 27,4 persen menyatakan kurang puas dan 2,3 persen menilai tidak puas sama sekali. Sementara, 3,8 persen menyatakan TT/TJ.

Sementara survei bulan Februari 2020 mencatat, 11,9 persen responden merasa sangat puas akan kinerja Jokowi dan 57,6 persen menilai cukup puas.

Sementara, 26,1 persen responden menilai kurang puas terhadap kinerja Jokowi dan 2,0 persen menilai tidak puas sama sekali. 

Baca Juga: Survei SMRC: Bansos Terdampak Covid-19 Tak Tepat Sasaran, Warga yang Berhak Belum Terima Bantuan

Menurut Murtadi, akumulasi tingkat kepuasaan publik terhadap kerja Jokowi cenderung menurun sekalipun tidak signifikan dibanding hasil survei sebelumnya.

Namun demikian, Burhanuddin menyebut, ada perbedaan antara kepuasan terhadap Jokowi dengan kinerja pemerintah pusat dalam menangani Covid-19.

"Pemerintah pusat dianggap lebih rendah karena mungkin sebagian responden menilai aparat dan kementerian di bawahnya kurang bias menerjemahkan instruksi Jokowi," ujar Murtadi saat merilis hasil survei secara virtual, Minggu (7/6/2020).

Survei ini dilakukan dengan menggunakan metode kontak telepon. Jumlah sampel dalam survei tersebut sebanyak 1.200 responden. Sedangkan margin of error dalam survei tersebut kurang lebih sebesar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga: Luhut Sedih Pemerintah Dibilang Lambat dan Ragu Tangani Covid-19 oleh Pengamat

Sementara survei pada bulan Februari dilakukan nasional secara tatap muka pada 4-10 Februari 2020 kepada 1.200 responden dengan penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling (margin of error ±2.9 persen) pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU