> >

Stafsus Milenial Andi Taufan Diminta Mundur dari Jabatannya Ikuti Jejak Belva Devara

Berita kompas tv | 22 April 2020, 17:09 WIB
CEO dan Founder Amartha, Andi Taufan Garuda Putra. (Sumber: (KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA))

JAKARTA, KOMPAS.TV – Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi (PUKAT) Universitas Gadjah Mada (UGM) Zaenur Rohman meminta Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo, Andi Taufan Garuda Putra mengikuti jejak CEO Ruangguru Adamas Belva Syah Devara yang mengundurkan diri dari jabatan stafsus milenial. 

Baca Juga: Surat Stafsus Milenial Andi Taufan Dinilai Berpotensi Sarat Praktik Korupsi

Ia mengatakan, Andi Taufan sebaiknya mundur sebagai bentuk pertanggungjawaban atas konflik kepentingan. 

"Menurut saya ini tidak cukup hanya Belva saja tapi stafsus yang lain, semua yang memiliki konflik kepentingan termasuk Andi Taufan yang jelas-jelas punya konflik kepentingan," ujar Zaenur kepada Kompas.com, Rabu (22/4/2020). 

Zaenur menilai, konflik kepentingan yang dilakukan Andi Taufan lebih nyata. 

Sebab, Andi Taufan telah terbukti mengirim surat kepada camat se-Indonesia untuk mendukung program perusahaan pribadinya, PT Amartha Fintek. 

Menurutnya, keputusan Belva mengundurkan diri tersebut merupakan langkah yang baik dalam pertanggungjawaban moral dan etis karena konflik kepentingan. 

Baca Juga: Belva Devara Mengundurkan Diri Tak Ingin Polemik Jabatan jadi Panjang

"Jadi ini menurut saya satu langkah yang baik dari Belva Devara, mengundurkan diri dari posisi sebagai stafsus," tutur Zaenur. 

Sebelumnya diberitakan, Adamas Belva Devara mengundurkan diri dari posisi Staf Khusus Presiden Joko Widodo. 

Penulis : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU