> >

Wajib Tahu! Serba-Serbi Penggunaan Masker Kain Untuk Cegah Covid-19

Berita kompas tv | 1 April 2020, 19:10 WIB
Masker kain dinilai bisa bantu mencegah penularan virus corona atau Covid-19, tapi tidak untuk digunakan secara khusus oleh tenaga medis atau petugas kesehatan (Sumber: kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Masyarakat kesulitan mendapatkan masker yang digunakan sebagai salah satu upaya pencegahan agar tidak terpapar virus corona atau Covid-19. 

Sejauh ini, masker yang terjual di pasaran ada berbagai jenis, seperti masker kain, masker bedah, masker N95, hingga facepiece respirator atau masker seluruh muka.

Di antara jenis masker tadi, masker jenis kain yang relatif mudah diperoleh oleh masyarakat. 

Namun, kita perlu mengetahui karakter dan cara menggunakan masker kain ini.

Baca Juga: Anies Berencana Bagi-bagi Masker Buat Warga Jakarta, Gratis!

Menurut dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan (RSU PP) Erlina Burhan, masker kain dapat digunakan oleh masyarakat yang sehat, di tempat umum maupun fasilitas lain.

Akan tetapi, Erlina mengingatkan, mereka yang memakai masker kain ini tetap disarankan untuk menjaga jarak.

“Tapi tetap menjaga jarak 1 sampai 2 meter. Kenapa? Karena masker kain ini tidak bisa memproteksi masuknya partikel dan ini tidak disarankan bagi tenaga medis,” ujar Erlina, dalam konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (1/4/2020).

Untuk itulah, lanjut Erlina, tenaga medis tidak disarankan menggunakan masker kain tersebut.

Sebab, 40 sampai 90 persen partikel dapat menembus masker kain ini. 

Di samping itu, kata Erlina, masyarakat perlu mengetahui bahwa masker kain tidak mampu untuk melindungi aerosol (partikel padat) atau partikel yang ada di udara (airborne).

“Jadi pencegahan keluarnya droplet dari batuk atau bersin itu pada pemakai, kalau droplet-nya yang beratnya besar, iya bisa, tapi kalau droplet-nya kecil, nggak bisa, tidak bisa,” Erlina menegaskan. 

Menurut Erlina, masker kain efektif untuk memfilter partikel yang ukurannya 3 mikron atau 10 hingga 60  persen partikel dapat dicegah. 

Namun begitu, keuntungan masker kain adalah penggunaannya yang dapat berulang.

Tapi setelah penggunanya perlu dicuci agar dapat Kembali dipakai untuk berikutnya.

“Dicuci dengan deterjen dan bila perlu memakai air panas, karena deterjen dan air yang hangat itu bisa mematikan virus,” jelas Erlina.

Menyikapi situasi saat ini, Erlina mengatakan bahwa masker, khususnya jenis bedah, sangat dibutuhkan oleh tenaga kesehatan dan orang-orang yang sakit. 

Kelangkaan yang dihadapi dapat disikapi masyarakat dengan memanfaatkan masker kain sebagai alternatif terakhir.

Baca Juga: Dokter Tirta Sarankan Masyarakat Pakai Masker Kain, Efektif Cegah Virus Corona?

Dokter Erlina juga mengingatkan cara penggunaan masker yang tepat, yaitu menutupi hidung dan mulut hingga dagu. 

Kemudian saat melepaskan, pengguna menghindari untuk memegang maskernya, dan tetap harus mencuci tangan.

Penulis : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU