> >

Berkaca Kasus di Sawah Besar, KPAI Tekankan Pentingnya Peran Orang Tua

Berita kompas tv | 7 Maret 2020, 22:44 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru, dan Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Kemayoran, Sabtu (7/3/2020). (Sumber: KOMPAS.com/ BONFILIO MAHENDRA WAHANAPUTRA LADJAR)

JAKARTA, KOMPASTV - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) turut berduka atas kejadian yang menimpa APA, bocah perempuan yang dibunuh secara sadis oleh NF (15). Terlebih motif pembunuhan yang dilakukan remaja tersebut terinspirasi dari film.

Komisioner KPAI Ai Maryati menilai ada faktor kelalaian orang tua dalam kasus pembunuhan APA.

Lagi-lagi KPAI mengingatkan para orangtua untuk memantau kehidupan sosial anak, termasuk film-film yang dikonsumsi.

Baca Juga: Fakta Baru Pembunuhan Bocah di Sawah Besar, Korban Sempat Melawan Sebelum Tewas

"Orangtua harus tahu pergerakan anak, dengan siapa dia bergaul. Dia sudah makan, belajar, tidur di rumah, tapi dalam ranah sosial. Jangan-jangan kita tidak tahu apa-apa," kata Maryati saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/3/2020).

Maryati menjelaskan alasan utama orang tua harus mendampingi anak saat menonton tayangan televisi untuk memberi pemahaman kepada anak.

Menurutnya menginjak usia belasan tahun atau masuk usia remaja, sang anak terdorong untuk melakukan hal-hal baru yang sebelumnya tidak ia ketahui.

Hal ini lantaran anak-anak disebut sebagai peniru yang ulung dalam menirukan apa yang telah ia lihat. Oleh sebab itu berkaca dari kasus pembunuhan APAP, orang tuha harus memahami betul sikap dan prilaku anak.

Baca Juga: Tangis Pilu Ibu Korban Pembunuhan Dalam Lemari Saat Dimakamkan

"Anak-anak yang awalnya tidak penasaran jadi penasaran, yang awalnya tidak mau melakukan jadi melakukan, oleh sebab itu peran orangtua itu sangat penting," ujar Maryati.

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU