> >

6 Fakta Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Distop karena Jadi Penyebab Banjir

Berita kompas tv | 2 Maret 2020, 11:41 WIB
Olustrasi: Proses pemulihan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung terhadap kerusakan akses Jalan Tol jakarta-Cikampek KM+4 Cipinang Melayu. (Sumber: Dokumentasi KCIC via KOMPAS.COM)

KOMPAS.TV - Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung resmi ditutup sementara. Hal itu karena pengerjaan lintasan rel dinilai menjadi penyebab banjir.

Penghentian proyek dari segala aktivitas konstruksi dimulai hari ini, Senin (2/3/3030) untuk waktu 14 hari kerja efektif.

Proyek KCJB diduga menyebabkan banjir di sekitar area Tol Jakarta-Cikampek yang konsesinya dipegang PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dihentikan, Banjir jadi Alasannya

"Betul penghentian sementara selama 14 hari kerja efektif. Akan kami evaluasi mulai Senin 2 Maret," ujar Ketua Komite K2 yang juga Plt Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis Hidayat Sumadilaga sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Senin (2/3/2020).

Nah, berikut ini 5 fakta tentang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang dalam beberapa waktu terakhir menjadi sorotan publik:

1. Direncanakan Era SBY

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung awalnya digagas era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Saat itu, studi kelayakan sudah dilakukan oleh Japan International Corporation Agency (JICA) bersama Bappenas. 

Rencana pembangunan kereta cepat menuai banyak kritik, apalagi jarak Jakarta dengan Bandung yang relatif dekat, serta sudah memiliki akses Jalan Tol Cipularang dan kereta api Argo Parahyangan.

Namun ditegaskan SBY saat itu, proyek puluhan triliun tersebut tidak akan menggunakan dana APBN.

Selain itu, kereta cepat dinilai bakal jadi transportasi yang akan sangat dibutuhkan di masa depan.

Baca Juga: Walau Dilanda Wabah Corona, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Direncanakan Rampung Sesuai Target

2. Kebanggaan Jokowi

Infrastruktur kereta cepat dikerjakan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang merupakan perusahaan patungan konsorsium BUMN dan China Railways.

Pembangunannya dimulai sejak groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2016 lalu di Perkebunan Walini, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Sempat mandek karena masalah pembebasan lahan, proyek ini sendiri menjadi salah satu kebanggan Jokowi sejak pemerintahannya pada periode pertama.

3. Jepang Disalip China

Meski awalnya Jepang lewat JICA digadang-gadang akan mengerjakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, pemerintah malah akhirnya memilih menggandeng China di proyek tersebut.

Saat itu, meski sama-sama menawarkan pinjaman lunak, China dinilai menawarkan proposal yang lebih menguntungkan ketimbang penawaran Jepang karena harga teknologi yang lebih murah.

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU