> >

Disebut Inang Virus Corona, di Tempat Ini Kelelawar Masih Laku

Berita kompas tv | 29 Januari 2020, 00:13 WIB
Joly Adrian saat melayani pembeli daging kelelawar di Pasar Pinasungkulan Karombasan, Kota Manado, Selasa (28/1/2020). (Sumber: KOMPAS.com/SKIVO MARCELINO MANDEY)

JAKARTA, KOMPASTV - Kelelawar sebagai inang Virus Corona tak membuat warga di Manado puasa makan daging mamalia terbang.

Di Pasar Pinasungkulan Karombasan, Kota Manado, Sulawesi Utara, daging kelelawar masih dijual bebas. Bahkan ada yang memborong daging kelelawar yang dijual Rp35 ribu per ekor.

Joly Adrian, pedagang kelelawar di Pasar Pinasungkulan Karombasan mengaku berita Virus Corona berasal dari kelelawar tak membuat omset menjual hewan nokturnal menurun. Setiap hari ada saja yang membeli dagangannya. 

Baca Juga: Selain Virus Corona, Ini Penyakit yang Ditularkan Kelelawar

Joly menjelaskan pelanggan tetap kebanyakan dari pengusaha katering. Setiap hari ada enam orang katering membeli daging kelelawar. Senin kemarin dagangannya ludes terjual karena diborong.


Jadi Santapan Pilihan

Warga saat membeli daging kelelawar di Pasar Pisangkulan Karombasan, Kota Manado, Sulawesi Utara, Selasa (28/1/2020). (Sumber: KOMPAS.com/SKIVO MARCELINO MANDEY)

Feibe Tampanguma, warga Korombasan menjelaskan kelelawar masih menjadi menu pilihan keluarga meski hewan tersebut dianggap inang Virus Corona. 

Menurut Feibe, dalam sebulan ia memasak satu hingga dua kali daging kelelawar dengan variasi yang beda. Ia lebih suka menyuguhkan menu kelelawar santan kering.

Teknik memasaknya pun harus melewati beberapa tahap dan memakan waktu lama. Untuk bisa dinikmati kelelawar santan kering harus dimasak sekitar dua jam sampai santan kering dan meresap ke daging.

Baca Juga: 106 Orang Meninggal, 16 Negara Ini Telah Konfirmasi Terinfeksi Virus Corona

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU