> >

Membangun Demokrasi Sehat dan Berkelanjutan usai Pemilu 2024, Ini Kata Pengamat Sosial Politik

Politik | 24 April 2024, 23:30 WIB
Pengamat sosial politik dari Sekolah Politik Indonesia Dian Agustina menyebutkan ada tiga langkah penting yang harus dilakukan supaya demokrasi yang sehat dan berkelanjutan tetap terjaga. (Sumber: istimewa)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Membangun demokrasi yang sehat tidak hanya saat memasuki masa Pemilu. Sekalipun pemilihan presiden (Pilpres) 2024 sudah selesai, demokrasi yang sehat dan berkelanjutan tetap harus berjalan.

Pengamat sosial politik dari Sekolah Politik Indonesia Dian Agustina menyebutkan ada tiga langkah penting yang harus dilakukan supaya demokrasi yang sehat dan berkelanjutan tetap terjaga.

“Pertama, oposisi yang kuat adalah komponen esensial dalam sistem demokrasi,” ujarnya, Rabu (24/4/2024).

Baca Juga: Jokowi Ingin Bertemu Elite-Elite Parpol, Pengamat: Kita Butuh Oposisi Kuat agar Demokrasi Sehat

Ia berpendapat, setelah Pemilu 2024, harus memastikan adanya oposisi yang dapat menjalankan peran pengawasan dan keseimbangan kekuasaan. Oposisi yang efektif akan menjaga transparansi dan akuntabilitas pemerintah.

“Tanpa oposisi yang solid, risiko terjadinya penyalahgunaan kekuasaan dan pengabaian kepentingan rakyat menjadi lebih besar,” ucapnya.

Kedua, pentingnya edukasi politik yang dimulai dari keluarga dan meluas ke masyarakat.

“Pendidikan politik harus menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari,” tuturnya.

Artinya, orang tua harus mengajarkan nilai-nilai demokrasi dan pentingnya partisipasi politik kepada anak-anak mereka. Selain itu, masyarakat juga harus dilibatkan dalam diskusi politik yang terbuka dan inklusif untuk membentuk kesadaran dan partisipasi politik yang lebih besar.

Dian Agustina juga menyoroti perlunya peningkatan kapasitas pemimpin terpilih untuk memastikan mereka mampu memenuhi harapan rakyat.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU