> >

Yakin Diterima, Gerindra Sebut Prabowo Bisa Jembatani Hubungan Megawati-Jokowi

Politik | 27 Maret 2024, 03:30 WIB
Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dalam sebuah kesempatan (Sumber: Dok. Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan (PDI-P) menutup pintu kepada Prabowo Subianto yang berencana bertemu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. 

Hal itu dilakukan karena PDI-P tidak ingin membicarakan seputar Pilpres sebelum tahapan gugatan sengketa Pilpres selesai di Mahakamah Konstitusi (MK).

Di sisi lain, Partai Gerindra tetap meyakini Megawati Soekarnoputri bisa menerima permohonan Prabowo Subianto untuk bertemu. 

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menilai meski di Pemilu 2024 Partai Gerindra dan PDI-P berseberangan dalam mendukung presiden dan wakil presiden, hal itu tidak membuat hubungan Prabowo dengan Megawati menjadi tidak akur. 

Menurutnya hubungan Prabowo dengan Megawati secara personal tidak bisa dipengaruhi oleh siapapun. Termasuk soal perseteruan di Pemilu 2024. 

Baca Juga: Soal Pertemuan Prabowo dengan Megawati: PDI-P Masih Tutup Pintu, Tunggu Hasil Sengketa Pilpres di MK

Hal ini bisa dilihat dari kontestasi Pilpres 2014 dan 2019. Saat itu Prabowo dua kali melawan Joko Widodo atau Jokowi, namun dua Pilpres tersebut tidak membuat hubungan Prabowo dengan Megawati retak. 

"Terlepas konflik kemudian perseteruan politik di antara kami para pengurus partai, tapi (hubungan) Ibu Megawati dengan Pak Prabowo itu tidak bisa dipengaruhi oleh siapa pun, hubungan mereka akan selalu tetap baik. Sejarah sudah membuktikan," ujar Habiburahman di kompleks parlemen, Selasa (26/3/2024).

Habiburokhman menambahkan jika nantinya diberi waktu bertemu, Prabowo bisa menjadi jembatan agar komunikasi Megawati dengan Presiden Jokowi kembali pulih. 

Anggota Komisi III DPR RI itu meyakini, hubungan Jokowi dan PDI-P akan memasuki babak baru usai Pemilu 2024. Keyakinan tersebut didasari bahwa politik Indonesia sekarang sudah semakin dewasa.

"Menurut saya sih akan ada babak baru di mana kedua belah pihak pasti akan saling menghormati. Saya paham banget pemimpin-pemimpin kita, ibu Megawati, Pak Prabowo, Pak Jokowi tidak ada politik pengkotak-kotakan. Enggak akan ada begitu, sudah dewasa semua," ujar Habiburokhman. 

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU