> >

Panglima TNI Petakan 15 Provinsi Paling Rawan dalam Pilkada Serentak 2024, Ini Rinciannya

Politik | 21 Maret 2024, 15:47 WIB
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat menggelar rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2024). Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyebut pihaknya telah memetakan 15 provinsi yang berpotensi memiliki tingkat kerawanan tinggi dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2024. (Sumber: Tangkap Layar kanal YouTube TVR Parlemen.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyebut pihaknya telah memetakan 15 provinsi yang berpotensi memiliki tingkat kerawanan tinggi dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2024.

Menurut penjelasannya, hal tersebut berdasarkan hasil kajian Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI.

Hal tersebut disampaikan Agus saat menggelar rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2024).

"Bais TNI secara khusus telah membuat indeks kerawanan pada Pilkada serentak tahun 2024 berdasarkan perkembangan situasi yang terjadi akhir-akhir ini secara singkat dapat saya sampaikan bahwa terdapat 15 provinsi yang memiliki tingkat kerawanan tinggi," kata Agus.

15 provinsi yang dimaksud yakni Nanggroe Aceh Darussalam, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Maluku, dan Maluku Utara.

Kemudian enam provinsi yang berada di Papua, yakni Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya.

Baca Juga: Resmi! DPR dan Pemerintah Sepakat Gubernur Jakarta Lewat Pilkada

"Enam provinsi di Papua, masing-masing provinsi tersebut memiliki jenis dan macam kerawanan yang berbeda-beda," kata Agus.

Jenis dan macam kerawanan yang dimaksud mulai dari konflik SARA, konflik di antara paslon, bentrok antar pendukung fanatik, konflik elite politik, konflik di daerah basis parpol tertentu, sampai dengan konflik bersenjata seperti yang terjadi di Papua.

Dalam kesempatan itu, ia juga memaparkan enam provinsi yang berpotensi memiliki tingkat kerawanan sedang.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU