> >

Pengamat Sebut Ahok Jadi Amunisi PDIP untuk 'Serang' Prabowo-Gibran

Rumah pemilu | 10 Februari 2024, 21:25 WIB
Politikus PDI Perjuangan atau PDIP Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (8/2/2024). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS TV - Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menyebut, keputusan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mundur dari jabatan Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina akan dimanfaatkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP. 

Ujang menjelaskan, PDIP akan memanfaatkan Ahok sebagai amunisi untuk menyerang atau menggerus suara capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. 

Sebab, mantan gubernur DKI Jakarta itu kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial yang salah satunya menyebut Gibran tak bisa bekerja, meski kemudian diklarifikasi oleh Ahok.

Baca Juga: Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja, TKN Prabowo-Gibran: Terima Kasih, Ahok Troublemaker dengan Ucapannya

"Kelihatannya (memang Ahok) menjadi salah satu amunisi yah dari PDIP, dari Ganjar-Mahfud untuk menyerang Prabowo-Gibran," kata Ujang kepada wartawan, Sabtu (10/2/2024).

Ujang mengatakan, Ahok merupakan kader partai berlambang kepala banteng moncong putih yang siap memenangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

“Saya lihat dia ada di PDIP, karena dia kader PDIP. Dan suka tidak suka, senang tidak senang, harus mendukung Ganjar-Mahfud kan di situ,” ujarnya.

Meski begitu, Ujang melihat pernyataan-pernyataan tersebut tidak akan menggerus elektabilitas Prabowo-Gibran.

“Jadi, kayaknya dari senjata menjadi amunisi Ganjar-Mahfud untuk menyerang Prabowo-Gibran, terus menyerang Jokowi." 

"Jadi kembali kepada serangan Ahok, apakah nanti akan berpindah pemilih suara dari Prabowo ke Ganjar? Enggak. Karena saat ini, masyarakat sudah memiliki pilihan masing-masing, termasuk pilihan memilih Prabowo-Gibran,” kata Ujang.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU