> >

Sivitas Akademika Unpad Serukan Kritik ke Jokowi, Singgung Masalah Demokrasi, Nepotisme, Korupsi

Peristiwa | 3 Februari 2024, 13:08 WIB
Sejumlah akademisi Unpad mendeklarasikan seruan terkait Pemilu 2024 di Kampus Unpad Dipatiukur, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/2/2024). (Sumber: Antara)

BANDUNG, KOMPAS.TV - Para mahasiswa dan sivitas akademika Universitas Padjadjaran (Unpad) menyampaikan kritik bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) jelang Pemilihan Umum (Pemilu 2024 di Gedung Pintu Utama Kampus Unpad Dipatiukur, Kota Bandung, Sabtu (3/2/2024).

Kritik berjudul “Petisi Seruan Padjadjaran: Selamatkan Negara Hukum yang Demokratis, Beretika, dan Bermartabat” ini disampaikan oleh Ketua Senat Akademika Unpad Prof Ganjar Kurnia.

Dalam petisi tersebut, sivitas akademika Unpad menilai bahwa kualitas demokrasi di masa kepemimpinan Jokowi telah menurun.

Baca Juga: Sivitas Akademika UI: Bebaskan ASN, TNI-Polri dari Paksaan Menangkan Paslon Tertentu di Pilpres 2024

"Peristiwa-peristiwa sosial, politik, ekonomi, dan hukum belakangan ini adalah sebuah rangkaian dari menurunnya kualitas demokrasi selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)," ucap Ganjar Kurnia.

Selain itu, korupsi yang kian merajalela juga menjadi perhatian, di mana Unpad menyoroti indeks persepsi korupsi yang buruk, pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Omnibus Law yang tak mengindahkan adanya partisipasi publik.

Hal yang juga menjadi perhatian adalah adanya nepotisme dan penyalahgunaan kekuasaan. Sivitas akademika Unpad menyinggung putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia capres-cawapres.

Sementara itu, Guru Besar Hukum Tata Negara Unpad, Prof Susi Dwi Harijanti mengatakan bahwa Unpad mengambil langkah yang inklusif dengan melibatkan mahasiswa dan alumni untuk ikut menandatangani petisi tersebut.

Sebanyak 82 guru besar, 1.030 mahasiswa, dosen, dan alumni telah menandatangani petisi tersebut.

"Jika universitas lain yang menyampaikannya guru besar atau dosen-dosen, di Unpad mengambil bentuk lain, yaitu berdasarkan prinsip inklusifitas. Jadi kami mengikut sertakan juga para mahasiswa dan alumni," ujarnya.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Tribun Jabar, Antara


TERBARU