> >

Pernyataan Kapolri soal Estafet Kepemimpinan Timbulkan Persepsi Lain, Polri Tegaskan Netral

Rumah pemilu | 13 Januari 2024, 10:16 WIB
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memberikan sambutan dalam sebuah acara di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur (Kaltim), Kamis (21/12/2023). (Sumber: ANTARA/Laily Rahmawaty)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Biro Penerangan (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengklarifikasi pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal estafet kepemimpinan.

Dalam Perayaan Natal Mabes Polri 2023, Kapolri menyampaikan pernyataan kontroversial tentang kepemimpinan. Hal ini berkaitan dengan Pemilu 2024 yang tak lama lagi akan dilakukan.

“Yang kita cari adalah pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan. Bukan karena perbedaan, akhirnya bukan pemimpin yang kita cari, tapi yang kita pelihara terus dan kemudian itu kita bawa dalam konflik,” kata Kapolri, Kamis (11/1/2024).

Baca Juga: Anies dan Prabowo Kompak Puji Megawati, Sekjen PDIP Respons Begini

Trunoyudo menjelaskan bahwa estafet kepemimpinan tersebut berkaitan dengan keberlanjutan kepemimpinan dari Presiden Soekarno hingga Joko Widodo yang bertujuan pembangunan Indonesia.

“Estafet kepemimpinan tentu harus dilanjutkan siapapun calon pemimpin baru dan apapun program yang dibawanya,” kata Trunoyudo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (12/1/2024). 

Ia mengatakan bahwa pesan yang ingin disampaikan Kapolri adalah pesan dan kesatuan dalam keberagaman dalam menyongsong Pemilu 2024. 

Selain itu, Kapolri juga menginstruksikan kepada seluruh anggota untuk dapat bersikap netral sebagaimana diatur dalam UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri.

Baca Juga: PDIP Yakin Jokowi Dengarkan JK terkait Netralitas Presiden dalam Pilpres 2024

"Tentu Polri komitmen dalam keamanan penyelenggaraan Pemilu 2024 ini sehingga mewujudkan pemilu yang aman dan damai, tentu juga dalam rangka persatuan dan kesatuan bangsa,” ucap Trunoyudo, seperti dikutip dari Antara.

Pernyataan dari Kapolri soal estafet kepemimpinan ini juga mendapatkan tanggapan dari Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto.

Hasto menyebut bahwa pernyataan tersebut bisa dipersepsikan sebagai dukungan terhadap capres tertentu.

“Dari Kapolri harapan Polri netral yang bisa dipersepsikan dukung calon tertentu itu harusnya gak dilakukan,” kata Hasto, Jumat.

Baca Juga: Bawaslu Nilai Pertemuan Kepala Desa saat Kampanye Gibran di Maluku Masuk Pelanggaran

Sementara itu, capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan bahwa estafet kepemimpinan ini memang sudah terjadi sejak lama, sejak Bung Karno yang dilanjutkan oleh presiden berikutnya, hingga kini dilanjutkan ke Jokowi.

Namun demikian, Anies menilai pentingnya perubahan dan pembaruan di dalam setiap era kepemimpinan.

“Merugilah bangsa ini kalau tidak ada pembaruan. Selalu setiap fase itu ada pembaruan,” kata Anies, Jumat.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU