> >

Tutup Debat, Ganjar Sebut Pentingnya Duta Siber hingga Gaungkan Indonesia Garda Samudra

Rumah pemilu | 7 Januari 2024, 23:45 WIB
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, berbicara dalam debat capres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). (Sumber: Tangkapan layar tayangan KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Calon presiden (capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo menyampaikan closing statement atau pernyataan penutup dalam debat ketiga Pilpres 2024, Minggu (7/1/2024) malam.

Eks Gubernur Jawa Tengah ini mengawali pernyataan penutup dengan memaparkan data anggaran Kementerian Pertahanan dari tahun 2019 hingga 2021 yang terus meningkat. 

Dengan anggaran yang ada sampai saat ini, dia pun menyebut Indonesia akan kesulitan memenuhi minimum essential force.

"Saya ingin bacakan data, saya khawatir kita keliru, kalau dari buku himpunan RKKL 2019-2024, anggaran Kementerian Pertahanan 2019 Rp 107,158 (triliun), 2020 Rp 127,358 (triliun), 2021 Rp 136,996 triliun, ada peningkatan, maksud saya agar kita tidak keliru soal data," kata Ganjar.

"Dan capaian IMF kita, dari data Kemenkopolhukam yang dipublish secara terbuka, karena kami tidak dapat data dari Kemenhan secara terbuka, maka minimum essential force kita kemungkinan akan berat untuk bisa terpenuhi," ujarnya.

Maka, dalam konteks politik luar negeri, Ganjar menyatakan otonomi strategis menjadi begitu penting untuk meredefinisi dari politik yang bebas aktif.

Ganjar juga menekankan pentingnya adanya keberadaan duta besar siber, mengingat problem besar bagi Indonesia saat ini adalah dunia digital.

"Maka kita perlu duta besar ini untuk merespons perubahan-perubahan global yang ada," ujarnya.

Baca Juga: Anies Kasih Nilai 11 dari 100, Ganjar Beri Skor 5 Untuk Sektor Pertahanan, Ini Alasannya

Selain duta siber, kata Ganjar, diperlukan juga adanya duta besar krisis iklim hingga garda samudera sebagai strategi baru dari poros maritim dunia.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU