> >

Kadispen AU Pastikan Pesawat Super Tucano yang Jatuh di Pasuruan Layak Terbang: Masih Baru, 9 Tahun

Peristiwa | 16 November 2023, 18:21 WIB
Ilustrasi pesawat tempur. Pesawat milik TNI Angkatan Udara (AU) jatuh di daerah Keduwung, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023). (Sumber: Dok Dispenau)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispen AU) Marsma R Agung Sasongkojati memastikan kondisi dua pesawat latih tempur yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023) siang dalam kondisi yang baik dan layak terbang.

Pesawat yang jatuh tersebut merupakan pesawat tempur taktis jenis EMB-314 Super Tucano. Pesawat buatan Brasil ini dibeli Indonesia pada 2012 silam.

“Semua pesawat kondisinya baik, bagus. Krunya juga bagus semua, tidak ada masalah. Umurnya (pesawat) muda, masih baru, 9 tahun umurnya. Tidak terlalu susah dirawat, jadi tidak ada masalah mengenai kelayakan pesawat,” kata Agung Sasongkojati dalam konferensi pers, Kamis sore.

Baca Juga: 3 Jenazah Awak Pesawat TNI AU yang Jatuh di Pasuruan Dievakuasi, 1 Orang dalam Pencarian

Ia menjelaskan bahwa pesawat yang merupakan bagian dari Skadron Udara 21 Malang ini berangkat (take off) dari Lanud Abdurrahman Saleh, Malang, pada pukul 10.51 WIB. 

Kadispen AU bilang, ada empat pesawat yang diterbangkan dengan masing-masing berisi dua awak. Para awak tengah menjalani latihan profisiensi formasi.

Sesaat setelah take off, cuaca disebut kurang baik. Pesawat masuk ke awan dan kemudian hilang kontak pada 11.18 WIB.

Pesawat tersebut terbang dengan melintasi rute Alpha, Bravo, dan Charlie, kemudian akan kembali ke Lanud Abdurrahman Saleh. Namun, dua pesawat dikabarkan jatuh, yakni pesawat dengan nomor ekor  TT-3111 dan TT-3103.

Pesawat dengan nomor ekor TT-3111 diawaki oleh Letkol Pnb Sandhra Gunawan (Frontseater) dan Kolonel Adm Widiono (Backseater).

Baca Juga: Dua Pesawat Tempur TNI AU Jatuh di Pasuruan, DPR Buka Peluang Panggil Panglima atau Menhan

Sedangkan pesawat dengan nomor ekor TT-3103 diawaki oleh Mayor Pnb Yuda A. Seta (Frontseater) dan Kolonel Pnb Subhan (Backseater).

Saat ini, pihaknya sudah berhasil mengevakuasi tiga jenazah, yakni jenazah Kolonel Adm Widiono, Mayor Pnb Yuda A. Seta, dan Kolonel Pnb Subhan. Sementara, Letkol Pnb Sandhra masih dalam pencairan.

 

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU