Kompas TV nasional politik

Dua Pesawat Tempur TNI AU Jatuh di Pasuruan, DPR Buka Peluang Panggil Panglima atau Menhan

Kompas.tv - 16 November 2023, 17:13 WIB
dua-pesawat-tempur-tni-au-jatuh-di-pasuruan-dpr-buka-peluang-panggil-panglima-atau-menhan
Anggota Komisi I DPR RI Syarief Hasan. Ia menyebut, komisinya membuka peluang memanggil Menhan atau Panglima TNI pasca jatuhnya dua pesawat tempur TNI AU di lereng Gunung Bromo, Pasuruan, Jawa Timur. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS TV - Anggota Komisi I DPR RI Syarief Hasan menanggapi peristiwa dua pesawat latih tempur TNI AU jenis EMB-314 Super Tucano mengalami kecelakaan dan jatuh di lereng Gunung Bromo, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023) siang saat latihan formasi rutin.

Politikus Partai Demokrat itu mengatakan pihaknya membuka peluang memanggil Panglima TNI Laksamana Yudo Margono atau Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto untuk meminta kejelasan dari mereka. 

Baca Juga: Dua Pesawat TNI Jatuh di Lereng Gunung Bromo Pasuruan saat Latihan Formasi, Sempat Hilang Kontak

"Mungkin kita lihat dulu hasil investigasinya dalam beberapa hari ke depan. Setelah itu mungkin kalau perlu ya (panggil Panglima atau Menhan). Yang penting ditanggulangi dulu semuanya bisa dimengerti apa nih penyebabnya dan sebagainya, saya pikir itu dulu," kata Syarief di gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/11/2023). 

Ia menyebut dirinya telah meminta kepada calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto pada uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test lalu agar pembaharuan alat utama sistem pertahanan atau alutsista menjadi prioritas. 

"Kita harus pertama kita prihatin terjadi lagi ya kan. Kedua, kemarin kita juga pertanyakan kemarin waktu fit and proper test bahwa pengembangan alutsista ke depan itu juga memang harus menjadi perhatian apakah umur pesawat itu kan harus menjadi salah satu ukuran."

"Sehingga, peningkatan alutsista itu bisa betul-betul kualitasnya bisa lebih dipertanggungjawabkan. Mungkin salah satu ada dua hal. Kualitas daripada pesawatnya atau memang kecelakaan alami, atau unsur manusia. Kan ada 3 hal. Ya mesti harus diselidiki oleh panglima," tutur Syarief Hasan. 

Adapun Kadispen TNI AU Marsma R Agung Sasongkojati menyebut sebelum ditemukan jatuh, dua pesawat tersebut sempat hilang kontak.

Dua pesawat tersebut, kata dia, hilang kontak saat melaksanakan latihan formasi dengan rute penerbangan Lanud Abdulrachman Saleh-Area Latihan-Lanud Abdulrachman Saleh.

"Kedua pesawat itu dengan tail number TT-3103 dan TT-3111 mengalami lost contact (hilang kontak) saat latihan formasi, rutenya di Lanud Abdulrachman Saleh dengan lokal area," kata Agung Sasongkojati dalam Breaking News KompasTV, Kamis.

Menurut penjelasannya kedua pesawat tersebut take off pada 10.51 WIB dan mengalami lost contact pada 11.18 WIB.

Baca Juga: Pesawat TNI AU Jatuh di Lereng Gunung Bromo, 2 Orang Dilaporkan Meninggal

"Jadi (hilang kontak) sekitar hampir 20 menit kemudian," tuturnya.

Ia pun mengatakan kedua pesawat milik TNI AU itu terpisah dengan empat pesawat lainnya yang tengah latihan formasi. 


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x