> >

Bicara Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud, Politikus PDI-P: Konsekuensi Anak Presiden Ikut Pilpres

Rumah pemilu | 1 November 2023, 11:33 WIB
Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris. Ia berbicara soal dugaan pencopotan baliho Ganjar-Mahfud saat kegiatan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Bali. (Sumber: dpr.go.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Charles Honoris berpendapat bahwa adanya pencopotan baliho Ganjar Pranowo-Mahfud MD merupakan bukti aparat sulit netral.

Hal itu disampaikan Charles melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi Kompas.tv, Rabu (1/11/2023).

“Pencopotan baliho Ganjar-Mahfud di Bali, menjadi bukti bahwa aparat pemerintah sulit menjaga netralitas dalam pelaksanaan pemilu,” jelasnya.

“Ini konsekuensi ketika anak presiden yang masih menjabat mengikuti kontestasi Pilpres.”

Ia mengakui, bisa saja pencopotan baliho pasangan bakal calon presiden-wakil presiden yang diusung oleh PDI-P tersebut tanpa sepengetahuan dan sepersetujuan presiden.

Baca Juga: Soal Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud di Bali, PDIP: Banteng Diam Jangan Diganggu, jika Bangun Brutal

Namun, kata dia, ada kecenderungan para pembantu presiden dan para pejabat di bawahnya ingin “cari muka” kepada atasannya.

“Hal ini bisa dilihat dengan alasan pencopotan yang berbeda-beda dari pejabat daerah sampai eksekutor di lapangan.”

Dalam keterangan tertulis tersebut, Charles juga menyebut ada video viral Wamendes-PDTT yang memimpin rapat konsolidasi untuk memenangkan pasangan dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo-Gibran.

Ia mengaku tidak akan heran jika ke depannya, menjelang pemungutan suara akan banyak laporan tentang aparat pemerintah yang berpihak pada pasangan calon tertentu.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU