> >

Andreas: Tidak "Apple to Apple" Menyamakan Antara Presiden Joko Widodo dengan PDI-P

Politik | 30 Oktober 2023, 10:39 WIB
Presiden Jokowi memimpin ratas mengenai perniagaan elektronik, Senin (25/09/2023), di Istana Merdeka, Jakarta. (Sumber: Humas Setkab)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Andreas Hugo Pareira menilai tidak "apple to apple"  menyamakan antara Presiden Joko Widodo dengan PDI-P.

Demikian Andreas merespons pernyataan Ketua Badan Pemenangan Pilpres Relawan Pro Jokowi (Projo), Panel Barus,  yang menyebut hubungan Jokowi dengan PDI-P adalah saling membuntuhkan dan menguntungkan, disampaikan dalam dialog Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Senin (30/10/2023).

“Masyarakatlah yang akan menilai, kalau saya katakan agak menyamakan antara Pak Jokowi dan PDI Perjuangan tentu dalam hal ini tidak apple to apple, yang satu organisasi yang sudah bertahun-tahun dan sejarahnya yang panjang dengan figure,” ucap Andreas.

“Tapi itu adalah ya kita tahulah teman-teman Projo, kami punya sejarah yang lebih panjang dengan Pak Jokowi dibandingkan dengan teman-teman Projo dan saya tahu juga teman-teman Projo sebagian dulu kan di PDI Perjuangan juga,” kata Andreas.

Baca Juga: Relawan Projo: Serangan Terbuka Hasto Kristiyanto Upaya Mendiskreditkan Jokowi

Andreas kemudian berusaha menanggapi pernyataan Panel Barus soal kemenangan Jokowi saat Pilkada DKI Jakarta. Sebelumnya, Panel menilai seolah-olah PDI-P yang mendapatkan insentif electoral atas kemenangan Jokowi di DKI.

“Kalau bicara soal DKI, kelompok kami adalah kelompok atau partai yang habis habisan waktu itu. Jadi sejarah tentang antara PDI Perjuangan dengan Pak Jokowi itu kami mempunyai sejarah yang lebih panjang,” ujar Andreas.

Karena itu, kata Andreas, bila ada penilaian dari masyarakat hal itu bukan framing.  

“Dan oleh karena itu kalau hari ini banyak orang menilai bukan PDIP lagi tapi masyarakat, pengamat politik, memberikan pandangan-pandangan tentang PDI perjuangan dengan bahasa-bahasa yang keras antara PDI Perjuangan dengan Pak Jokowi, itu adalah pandangan masyarakat yang tidak ada di dalam framing,” ujarnya. 

Andreas kemudian menanggapi soal pernyataan Panel Barus yang menilai pernyataan Hasto kepada Jokowi sebagai framing jahat. Andreas menegaskan dalam situasi politik saat ini yang menjadi korban framing jahat adalah PDI Perjuangan bukan Jokowi.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU