> >

Usai Dirombak, Berikut Daftar Pengurus Baru PBNU, Mardani Maming Diganti Gudfan Arif

Peristiwa | 15 September 2023, 10:08 WIB
Foto Arsip. Ketua Tanfidziyah (Ketua Umum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya (tengah). Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan perombakan susunan beberapa elite kepengurusan antar waktu masa khidmah 2022-2027. (Sumber: KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan perombakan susunan beberapa elite kepengurusan antar waktu masa khidmah 2022-2027.

Keputusan ini disahkan melalui terbitnya Surat Keputusan PBNU Nomor 01.b/A.II.04/06/2023 tentang Pengesahan Pergantian Antar Waktu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Masa Khidmat 2022-2027.

Dalam surat tersebut, PBNU memberhentikan dengan hormat KH Amiruddin Nahrawi, H Ulyas Taha, dan H Robikin Emhas dari jabatan ketua PBNU.

Selain itu, PBNU turut memberhentikan Mardani Maming yang sebelumnya menjabat sebagai Bendahara Umum PBNU. Posisi Maming yang merupakan terpidana tipikor itu digantikan Gudfan Arif.

"PBNU juga memberhentikan H Mardani H Maming dari jabatan bendahara umum PBNU. Pemberhentian ini disertai dengan ucapan terima kasih atas pengabdiannya selama ini," bunyi keterangan di laman resmi NU.

Tak hanya Maming, PBNU turut memberhentikan dengan hormat H Ahmad Nadzir, H Burhanuddin Mochsen, dan H Ashari Tambunan dari bendahara PBNU.

Selain pengurus yang diberhentikan, PBNU turut melakukan pergantian posisi jabatan para pengurus.

Berikut daftar pengurus baru PBNU:

  • Menetapkan jabatan Ketua PBNU: KH Masyhuri Malik (semula menjabat sebagai a’wan PBNU), H Nusron Wahid (semula Wakil Ketua Umum PBNU), H Mohammad Faesal (semula Wakil Sekretaris Jenderal PBNU),  A Suaedy dan KH Ulil Abshar Abdalla.
  • Menetapkan Wakil Ketua Umum PBNU: H Amin Said Husni (semula Ketua PBNU).
  • Menetapkan jabatan bendahara PBNU: H Gudfan Arif yang semula Bendahara PBNU menjadi Bendahara Umum PBNU, H Mohammad Jusuf Hamka yang semula Ketua PBNU menjadi Bendahara PBNU.

Terbitnya SK ini juga menegaskan bahwa SK PBNU Nomor 01/A.II.04/01/2022 tanggal 9 Jumadil Akhir 1443 H/12 Januari 2022 M tentang Pengesahan PBNU masa khidmah 2022-2027 tidak lagi berlaku.

Baca Juga: Menag Anjurkan Jangan Pilih Capres Pernah Pecah Belah Umat, Begini Tanggapan PBNU

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Harian Kompas.


TERBARU