> >

Apa Itu Teori Konspirasi? Apa Faktor Seseorang Percaya Konspirasi? Berikut Penjelasannya

Humaniora | 2 Agustus 2023, 02:05 WIB
Ilustrasi teori konspirasi Adolf Hitler mati di Garut. Seiring berkembangnya media sosial dan platform perpesanan, semakin banyak teori konspirasi yang beredar di masyarakat. Apa itu teori konspirasi? (Sumber: AFP PHOTO/HEINRICH HOFFMANN)

“Alih-alih, banyak orang beralih ke teori-teori konspirasi untuk memenuhi kebutuhan motivasional yang terampas dan berusaha menalar gangguan dan penderitaan yang dialami,” lanjutnya.

Studi itu menemukan bahwa, secara umum, orang-orang yang meyakini teori konspirasi didorong oleh rasa ingin memahami dan mencari rasa aman di lingkungannya. Mereka juga ingin mengidentifikasikan diri dengan kelompok yang diinginkan beserta rasa superioritasnya terhadap kelompok lain.

Para peneliti menemukan bukti bahwa orang-orang cendrung lebih percaya teori-teori konspirasi yang spesifik karena termotivasi hubungan-hubungan sosial. Contohnya, pemercaya teori konspirasi berbasis relasi sosial lebih berkemungkinan meyakini teori seperti pemerintah AS merencakan serangan 9/11 untuk mempertahankan kekuasaan atas masyarakat.

Para peneliti juga menemukan bahwa orang-orang dengan sifat kepribadian tertentu seperti antagonisme dan paranoid lebih rentan percaya teori konspirasi. Mereka yang percaya teori konspirasi juga cenderung bersifat merasa tidak aman (insecure), punya emosi tidak stabil, impulsif, pencuriga, manipulatif, egosentrik, serta eksentrik.

Baca Juga: Lionel Messi Terseret Isu Konspirasi di Piala Dunia 2022, Disebut Bakal Buat Argentina Jadi Juara


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU