> >

Berita Populer 30 Mei, Jokowi Cawe-Cawe Pilpres hingga Peluang Anies Gagal Nyapres

Peristiwa | 31 Mei 2023, 05:00 WIB
Arsip. Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menerima para finalis ajang Puteri Indonesia tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (22/05/2023). (Sumber: Sekretariat Kabinet RI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Berikut berita terpopuler Kompas TV pada Selasa (30/5/2023) kemarin.

Jokowi cawe-cawe Pilpres 2024

Presiden RI Joko Widodo menegaskan ia akan cawe-cawe dalam Pilpres 2024 mendatang. Namun, ia menyebut tindakannya yang tidak netral tidak akan melanggar aturan.

"Saya tidak akan melanggar aturan, tidak akan melanggar undang-undang," kata Jokowi saat bertemu dengan para pemimpin redaksi media massa nasional di Istana, Jakarta, Senin (29/5/2023) sore. 

Baca Juga: Cawe-Cawe Gaya Jokowi, Awalnya Membantah Kini Mendukung

Jokowi beralasan, ia ingin cawe-cawe karena 2024-2029 akan menjadi periode krusial untuk menjadikan Indonesia negara maju pada 2030. Ia menyebut tindakannya demi "kepentingan nasional."

"Kesempatan kita hanya ada 13 tahun ke depan. Begitu kita keliru memilih pemimpin yang tepat untuk 13 tahun ke depan, hilanglah kesempatan untuk menjadi negara maju," kata Jokowi.

Setidaknya 1.900 WNI tewas karena TPPO 

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut bahwa dalam setahun ada 1.900 warga negara Indonesia yang tewas karena tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di luar negeri.

Mahfud menyebut data itu berasal dari laporan Ketua Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani kepada Presiden Joko Widododalam rapat internal kabinet pada Selasa (30/5/2023).

"Kita punya masalah dengan TPPO, di mana orang dikirim ke luar negeri dan menjadi budak-budak yang dianiayaa, atau terlibat dakam kejahatan-kejahatan dalam sebuah pengiriman tenaga kerja yang ilegal," kata Mahfud.

Selain 1.900 korban tewas yang dipulangkan, pemerintah mencatat 3.600 WNI mengalami sakit, depresi, hilang ingatan, atau cacat fisik. Diperkirakan terdapat 4,3 juta pekerja migran Indonesia yang ditempatkan di luar negeri secara ilegal.

MA diklaim bakal kabulkan PK Moeldoko

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU