> >

Mengapa Elektabilitas Anies Stagnan? Litbang Kompas: Tertekan Mesin Politik Prabowo dan Ganjar

Politik | 25 Mei 2023, 08:00 WIB
Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, saat berbicara di acara relawan pendukungnya di Tenis Indoor, Senayan, Jakarta, Minggu (21/5/2023). (Sumber: Tangkap Layar Kanal Youtube Kompas Tv.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bakal Capres Anies Baswedan sudah memiliki elaktabilitas tinggi saat menjabat Gubernur DKI Jakarta. Dibandingkan dengan Ganjar Pranowo yang sama-sama kepala daerah, elektabilitas Anies jauh lebih tinggi. 

Peneliti Litbang Kompas Toto Suryaningtyas menjelaskan di awal pemerintahan Presiden Jokowi periode kedua pada Oktober 2019, elektabilitas Anies yakni 8,7 persen.

Sedangkan Ganjar yang sudah dua periode menjadi Gubernur Jawa Tengah baru 1,8 persen. Sedangkan Prabowo yang ada di pemerintahan Jokowi lebih tinggi yakni 14,3 persen.

Baca Juga: Membaca Elektabilitas Anies, Ganjar, Prabowo di Survei Litbang Kompas

Menurut Toto modal dasar Anies untuk mencalonkan diri sebagai capres bisa dibilang sudah cukup tinggi dibanding Ganjar. 

Namun dalam perjalanannya elektabilitas Anies relatif stagnan dibanding dua kandidat capres lainnya, Ganjar dan Prabowo. 

Toto menjelaskaan faktor yang membuat elektabilitas Anies relatif stagnan bukan hanya dari Anies semata, melainkan adanya tekanan dari mesin politik dua kandidat capres, Ganjar dan Prabowo. 

"Bisa dilihat pembicaraan tentang Pak Anies di Medsos memang senantiasa 'tertekan' oleh mesin politik Ganjar maupun Prabowo," ujar Toto di program Satu Meja The Forum KOMPAS TV, Rabu (21/5/2023).

Baca Juga: Anies Baswedan Bandingkan Pemerintahan Jokowi dan SBY, KSP: Sikap yang Tidak Tepat

Di sisi lain dari basis massa, loyalitas pemilih ketiga kandidat capres ini relatif sama namun memiliki karakter yang berbeda. 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU