> >

Layanan BSI dengan Kemenkeu Kembali Normal, Nasabah Bisa Transaksi Pembayaran Gaji hingga Pajak

Peristiwa | 15 Mei 2023, 20:12 WIB
Ilustrasi. Terjadi gangguan layanan BSI yang sejak Senin (8/5/2023) lalu. (Sumber: Antara)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Layanan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali normal hari ini, Senin (15/5/2023), usai mengalami gangguan sistem sejak Senin (8/5) lalu.

Direktur Retail Banking BSI, Ngatari, mengatakan saat ini layanan BSI sudah kembali normal, termasuk transaksi krusial Modul Penerimaan Negara (MPN) dan Sistem Perbendaharaan Anggaran Negara (SPAN) Kemenkeu.

Oleh karena itu, Ngatari menerangkan, nasabah BSI sudah bisa kembali melakukan transaksi pembayaran gaji, pajak, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

“Alhamdulillah saat ini transaksi MPN dan SPAN di BSI sudah kembali tersambung dan berangsur normal. Tentu saja ini merupakan kabar baik bagi seluruh nasabah yang ingin melakukan transaksi di BSI sebagai salah satu bank operasional mitra Kementerian Keuangan,” kata Ngatari di Jakarta, Senin (15/5) dilansir dari Antara.

Adapun BSI melayani SPAN Kemenkeu, di antaranya penyaluran dana Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Gaji, Non-Gaji, serta rekening khusus Surat Berharga Syariah Negara (Reksus SBSN), yang kini sudah berangsur normal.

Baca Juga: Data Bank Syariah Indonesia Diduga Bocor, Pakar Imbau Nasabah Ganti Password dan Pin ATM

Layanan pembayaran Pajak dan PNBP melalui BSI juga kembali normal melalui seluruh channel, dan sudah dapat diakses di lebih dari 1.100 kantor cabang BSI seluruh Indonesia, BSI Net, CMS, dan ATM.

Sebelumnya, seiring layanan yang kembali normal, BSI membukukan dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp30 miliar yang merupakan setoran ritel dari 2.000 transaksi lebih nasabah individu selama membuka layanan pada akhir pekan, Sabtu (13/5).

Selain setoran individu, nasabah mitra BSI juga melakukan setoran dengan total setoran sebanyak Rp6,8 miliar yang berasal dari 108 transaksi.

Di samping itu, pada hari yang sama, sebanyak 432 orang juga tercatat menjadi nasabah baru BSI.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sistem BSI diduga mengalami serangan siber atau peretasan data yang mengakibatkan terganggunya layanan.

Kemarin, Sabtu (13/5) akun pelacak peretasan di Twitter, @darktracer_int atau Fusion Intelligence Center membagikan pengumuman dari Lockbit 3.0 yang disebut sebagai geng ransomware.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU