> >

AHY Singgung PK Kubu Moeldoko di Depan Ketum Golkar: Temennya Pak Airlangga

Politik | 30 April 2023, 07:28 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (24/2/2023) malam. AHY meyakini pihaknya bakal menang menghadapi upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) yang dilayangkan oleh kubu Moeldoko.  (Sumber: KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kembali buka suara terkait upaya hukum Peninjauan Kembali atau PK yang ditempuh kubu Moeldoko terkait kepengurusan Partai Demokrat.

"Kemudian dari sedikit pertanyaan bagaimana Demokrat yang masih terus diganggu, kami memang terus menghadapi yang saat ini sedang dilakukan yaitu upaya peninjauan kembali, PK yang dilakukan oleh KSP Moeldoko, temennya Pak Airlangga," kata AHY usai menjamu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto  di Puri Cikeas, Bogor, Sabtu (29/4/2023) malam.

AHY menyebut partainya telah menang sebanyak 16 kali peradilan melawan gugatan kubu Moeldoko untuk kepengurusan partai berlambang bintang mercy tersebut. 

Dia pun meyakini tidak ada celah sedikitpun bagi Moeldoko untuk menang.

"Kami meyakini, tim hukum kami meyakini, Demokrat meyakini, masyarakat luas meyakini, para pakar hukum meyakini tidak ada celah sedikitpun secara hukum yang bisa memenangkan PK KSP Moeldoko," ujarnya di samping Airlangga

"Mengapa (yakin)? Karena tidak ada novum baru, tadi setelah 16 kali kita bisa mengalahkannya di meja hukum."

Kendati demikian, pihaknya, kata AHY, tidak boleh lengah sedikitpun terhadap manuver dari kubu Moeldoko.

Sebab, menurutnya, persoalan yang sedang dihadapi bukan hanya urusan hukum, melainkan juga politik. 

Baca Juga: Usai Pertemuan SBY-Airlangga, AHY Kenang 10 Tahun Kebersamaan Demokrat dan Golkar

"Sehingga kami tidak boleh lengah dan harus membawa ini ke ruang terang, jangan sampai ada keputusan-keputusan cepat dilakukan di ruang gelap, yang kemudian bukan hanya mengagetkan, tetapi juga benar-benar menghancurkan demokrasi kita," ucapnya.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU