> >

Indonesia Punya Obat Covid-19 Baru, Bisa Kurangi Risiko Kematian hingga 89 Persen!

Peristiwa | 14 April 2023, 05:25 WIB
Indonesia telah mempunyai obat Covid-19 baru yang diklaim lebih efektif dalam proses penyembuhan pasien Covid-19 bernama Paxlovid. (Sumber: Kementerian Kesehatan)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia telah mempunyai obat Covid-19 baru yang diklaim lebih efektif dalam proses penyembuhan pasien Covid-19.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kamis (13/4/2023), obat tersebut merupakan obat antivirus oral bernama nirmatrelvir atau ritonavir atau Paxlovid. Obat itu diberikan kepada pasien dengan tingkat keparahan ringan hingga sedang dan berpotensi menjadi berat.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penyediaan stok obat dalam negeri merupakan upaya pemerintah dalam menjamin masyarakat mudah mengakses obat.

“Kita harus memiliki obat yang tersedia di dalam negeri. Jadi ketika seseorang terkena penyakit, mereka tidak perlu panik, mereka tidak harus bergantung pada pemerintah. Mereka dapat pergi ke fasilitas kesehatan yang dekat untuk mendapatkan akses ke obat ini,” kata Menkes Budi pada serah terima Paxlovid di gedung Kemenkes, Jakarta.

Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes L Rizka Andalusia mengatakan bahwa Paxlovid sudah dapat izin edar dari Badan POM Amerika Serikat (AS).

Selain itu, obat ini juga sudah terbukti dari uji klinisnya bahwa Paxlovid efektif untuk gejala ringan tetapi yang berisiko tinggi menjadi berat.

“Jadi obat ini untuk orang-orang yang mempunyai faktor gejala ringan yang berpotensi jadi berat,” tutur Rizka.

Keberadaan Paxlovid di Indonesia merupakan hasil kerja sama pemerintah Indonesia dengan pemerintah AS serta pemerintah Australia. Sebanyak 24.096 dosis obat didonasikan untuk Indonesia.

Obat ini merupakan obat terakhir yang ditemukan setelah favipiravir dan molnupiravir dan sudah berada di instalasi farmasi pusat Kemenkes.

Baca Juga: Jelang Lebaran 2023 Kasus Covid-19 Naik Lagi, Apa Penyebabnya?

Selanjutnya, Paxlovid akan didistribusikan ke 34 provinsi dengan pada tahap awal distribusi akan diprioritaskan kepada daerah yang sangat membutuhkan.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU