Kompas TV nasional peristiwa

Jelang Lebaran 2023 Kasus Covid-19 Naik Lagi, Apa Penyebabnya?

Kompas.tv - 13 April 2023, 08:03 WIB
jelang-lebaran-2023-kasus-covid-19-naik-lagi-apa-penyebabnya
Ilustrasi Covid-19 (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia kembali menunjukkan tren kenaikan kasus.

Berdasarkan data Satgas Covid-19, kasus konfirmasi melonjak menjadi 944 kasus per Selasa (11/4/2023). Padahal pada hari sebelumnya, Senin (10/4) pertambahan kasus Covid-19 hanya 494.

Per Selasa (11/3) lonjakan juga terjadi pada kasus kematian Covid-19, yakni terjadi penambahan 14 kasus.

Diketahui, jumlah tersebut merupakan penambahan kasus kematian tertinggi di Indonesia terhitung sejak 2 Januari 2023.

Kenaikan kasus konfirmasi positif Covid-19 juga terjadi pada Rabu (12/4), di mana ada tambahan sebanyak 987 kasus.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito pun angkat bicara terkait tren kenaikan kasus Covid-19 di tanah air menjelang lebaran ini.

Menurutnya, lonjakan kasus terjadi karena virus Covid-19 yang masih ada di tengah masyarakat .

Baca Juga: Tunggu WHO, Indonesia Masih Pertahankan Status Kedaruratan Pandemi Covid-19

Selain itu, dia menyebut masih terdapat masyarakat yang memiliki imunitas rendah, sehingga rentan terinfeksi Covid-19. 

"Terjadinya peningkatan infeksi karena sebagian masyarakat masih ada yang rentan karena imunitas yang sedang rendah," kata Wiku, Rabu (12/4), dikutip dari Kompas.com.

Wiku juga menambahkan, penularan Covid-19 meningkat karena interaksi di antara masyarakat yang tinggi tanpa disertai perlindungan protokol kesehatan yang maksimal.

Kenaikan Kasus Bukan karena Varian Baru

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan bahwa kenaikan kasus Covid-19 bukan lantaran serangan virus varian baru, yang dikenal dengan nama Arcturus atau XBB 1.16.


 

Seperti diketahui, subvarian ini telah dilaporkan di 22 negara, sebagian besar kasus ditemukan di India.

Nadia menuturkan lonjakan kasus dikarenakan protokol kesehatan yang sudah tidak lagi dilaksanakan masyarakat secara ketat.

Tak hanya itu, Nadia mengungkapkan hal itu disebabkan aktivitas testing dan tracing semakin menurun di masyarakat.

 "Masyarakat cenderung tidak tes. Sehingga kalau merasa batuk pilek, istirahat, dan merasa sembuh," ucapnya, Selasa (11/4/2023).

Baca Juga: Jokowi Akui Bingung dengan Istilah PPKM dan PSBB saat Penanganan COVID-19



Sumber : Kompas TV/Kompas.com

BERITA LAINNYA



Close Ads x