> >

Sejarah Lahirnya TNI AU 9 April, Berikut Logo dan Tema HUT ke-77 Hari Ini

Peristiwa | 9 April 2023, 10:30 WIB
Ilustrasi. Sejarah lahirnya TNI AU pada 9 April 1946. (Sumber: tni-au.mil.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tentara Nasional Indonesa Angkatan Udara (TNI AU) tengah merayakan hari ulang tahun ke-77, Minggu (9/4/2023).

Tujuh puluh tujuh tahun sudah sejak TNI AU pertama kali dibentuk pada 9 April 1946 silam. Lantas, apa peristiwa yang melatarbelakanginya?

Sejarah TNI AU

Sejarah lahirnya TNI AU tidak terlepas proklamasi Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945. Saat itu, Indonesia membutuhkan pasukan yang memperkuat keamanan.

Melansir tni-au.mil.id, tak lama setelah proklamasi tepatnya pada 23 Agustus, pemerintah membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR).

Hal itu guna memperkuat Armada Udara yang saat itu sangat kekurangan pesawat terbang dan fasilitas-fasilitas lainnya.

Baca Juga: Sejumlah Pejabat Negara Hadiri HUT ke-77 TNI AU, Ada Megawati hingga Mahfud MD

Sejalan dengan perkembangannya, BKR berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), pada tanggal 5 Oktober 1945, jawatan penerbangan di bawah Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma.

Pada 23 Januari 1946, TKR ditingkatkan lagi menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI). Sebagai kelanjutan dari perkembangan tunas Angkatan Udara, maka pada 9 April 1946, TRI jawatan penerbangan dihapuskan dan diganti dengan Angkatan Udara Republik Indonesia.

Oleh karena itulah, 9 April 1946 diperingati sebagai hari lahirnya TNI AU yang diresmikan bersamaan dengan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Hari Bhakti TNI AU

Selain hari ulang tahun, TNI AU juga memperingati Hari Bhakti setiap tahunnya pada 29 Juli.

Peringatan tersebut dilatar belakangi oleh dua peristiwa yang terjadi dalam satu hari pada 29 Juli 1947. 

Baca Juga: Jadwal dan Lokasi Upacara Peringatan HUT ke-77 TNI AU Hari Ini, Suguhkan Parade hingga Atraksi

Peristiwa pertama terkait dengan tiga kadet penerbang TNI AU masing-masing Kadet Mulyono, Kadet Suharnoko Harbani dan Kadet Sutarjo Sigit.

Mereka menggunakan dua pesawat Cureng dan satu Guntei melakukan pengeboman terhadap kubu-kubu pertahanan Belanda di tiga tempat, masing-masing di kota Semarang, Salatiga, dan Ambarawa.

Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU