> >

Jokowi: Sekarang Semua Kota Macet, Kereta Api Jadi Hal Dasar untuk Dibangun

Peristiwa | 29 Maret 2023, 15:26 WIB
Presiden Jokowi dalam acara Peresmian Depo Kereta Api Maros di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (29/3/2023) (Sumber: Kompas.com)

MAROS, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Indonesia terlambat membangun transportasi publik dan kereta api merupakan kebutuhan dasar, Rabu (29/3/2023).

"Hampir di semua pulau besar, kemudian di kota-kota, utamanya ibu kota kita ini terlambat dalam membangun transportasi publik, transportasi massal utamanya, terlambat," kata Jokowi dalam acara Peresmian Depo Kereta Api Maros di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (29/3) sebagaimana dilaporkan oleh jurnalis KompasTV, Cindy dan Wandi. 

Padahal, kata Presiden, transportasi publik merupakan kebutuhan mendasar untuk menghubungkan berbagai daerah, baik provinsi, kota, maupun kabupaten. 

Presiden Ketujuh Republik Indonesia itu juga menyebut, kereta api merupakan salah satu sarana transportasi publik paling murah dan paling mendasar yang perlu dibangun.

"Tentu saja yang kita pilih adalah yang paling murah. Oleh sebab itu kereta api menjadi hal yang sangat dasar untuk dibangun," ucapnya.

Jokowi menilai, banyaknya masyarakat yang menggunakan alat transportasi pribadi saat ini disebabkan oleh terlambatnya pembangunan transportasi massal.

Baca Juga: Jokowi Sebut Kemacetan di Jakarta karena Pembangunan Transportasi Publik Telat 30 Tahun

"Akhirnya seperti yang sekarang kita lihat, karena keterlambatan membangun transportasi massal, baik untuk penumpang maupun untuk barang, semua berbondong-bondong menggunakan kendaraan pribadi," ujarnya.

Ia pun mengaku memutuskan untuk membangun jalur kereta api di Sulawesi sebelum di Kalimantan karena khawatir masyarakat akan semakin bergantung pada transportasi pribadi, sehingga menyebabkan kemacetan.

"Pada saat saya perintah sudah kita fokus dulu apakah di Kalimantan atau di Sulawesi, diputuskan di Sulawesi, karena kalau tidak, semua orang nanti naik mobil pribadi," ujarnya.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU