> >

Jika Pemerintah Indonesia Tak Akui Papua Merdeka, OPM Ancam Tahan Pilot Susi Air Selamanya

Peristiwa | 18 Februari 2023, 08:31 WIB
Kondisi pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. (Sumber: Istimewa)

JAYAPURA, KOMPAS.TV - Juru bicara (jubir) Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambon, mengatakan bahwa pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, disandera untuk dijadikan alat negosiasi politik,

Sebby mengatakan, saat ini kondisi pilot Susi Air aman dan sehat. Pihaknya memperlakukan Philip selayaknya keluarga.

“Pilot aman bersama TPNPB. Dia dijaga layaknya keluarga karena kami lebih dekat dengan Selandia Baru dan Australia di pasifik,” kata Sebby melalui pesan suara kepada Tribun Papua, Jumat (17/2/2023).

Baca Juga: Media Selandia Baru Tak Anggap Besar Penyanderaan Pilot oleh OPM, Banyak Kutip Media Indonesia

Pemimpin TPNPB-OPM wilayah Nduga, Egianus Kogoya, sudah menganggap Philip,  sang pilot Susi Air sebagai sahabat.

Sebby bilang, pihaknya akan melakukan negosiasi dengan pemerintah Indonesia dan Selandia Baru yang pada pokoknya menggunakan Philip sebagai alat agar pemerintah Indonesia mengakui Papua Merdeka.

Apabila keinginan tersebut tidak dipenuhi, Sebby mengatakan bahwa Philip akan tinggal selamanya bersama Egianus Kogoya cs.

“Dia akan kami tahan. Dia juga akan melatih anak-anak muda TPNPB untuk bawa pesawat dan helikopter,” tegasnya.

Baca Juga: Operasi Pembebasan Pilot Susi Air, Panglima TNI Tunggu Hasil Negosiasi Bupati Nduga dengan KKB

Sementara itu, secara terpisah, Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan operasi penegakan hukum dalam upaya penyelamatan pilot Susi Air, jika usaha negosiasi dinilai gagal.

Fakhiri mengatakan, pihak kepolisian dan otoritas keamanan lain masih menunggu hasil negosiasi di lapangan. Hingga saat ini, pihaknya menilai belum ada respons dari Egianus Kogoya.

Selain upaya negosiasi, proses pencarian pilot Susi Air juga terus dilakukan. Fakhiri menjelaskan, komunikasi dari kelompok Egianus sudah terpantau melalui hasil pemantauan siber. Sayangnya, keberadaan pastinya belum diketahui karena faktor geografis.

"Di gunung ini tangkapan (sinyal) susah, tangkapannya bisa ke mana-mana tergantung BTS. Saya tidak mau mengatakan dia ada di Habema, Mbua, Tiom, Balingga, tidak," kata Fakhiri, Jumat, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Satgas Damai Cartenz: KKB Egianus Kogoya Bawa Pilot Susi Air Keluar dari Paro

Sebelumnya, pesawat Susi Air yang terbang dari Mimika menuju Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan, hilang kontak dan terbakar di landasan bandara, Selasa, 7 Februari 2023.

Keberadaan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, sempat tidak diketahui setelah peristiwa pembakaran pesawat. Hingga pihak OPM menyebarkan foto dan video yang menampilkan Philip pada Selasa (14/2/2023) lalu.

Dalam video tersebut, Philip tampak dikawal oleh beberapa anggota OPM yang menyandang senjata api dan panah.

Egianus Kogoya menyatakan pihaknya menyandera pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut.

Mereka akan membebaskan pilot Susi Air itu asalkan permintaan mereka dipenuhi.

 

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada

Sumber : Tribun Papua, Kompas.com


TERBARU