> >

Jokowi Sebut Terminal Lawas Kotor dan Banyak Preman: Siapa yang Mau Naik Bus?

Peristiwa | 9 Februari 2023, 15:33 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Terminal Amplas di Kota Medan dan Terminal Tanjung Pinggir di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara (Sumut), Kamis (9/2/2023). (Sumber: Kompas TV)

MEDAN, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut terminal saat ini berbeda dengan terminal lawas yang dekat dengan citra kotor dan banyak preman.

Hari ini, Kamis (9/2/2023), Jokowi meresmikan Terminal Amplas di Kota Medan dan Terminal Tanjung Pinggir di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.

Menurut dia, terminal yang kotor dan menjadi sarang preman, membuat masyarakat enggan menggunakan transportasi massal seperti bus.

Baca Juga: Dorong Penggunaan Transportasi Massal, Jokowi Resmikan Terminal Amplas dan Tanjung Pinggir di Sumut

“Fasilitas yang namanya terminal bus, (itu) yang baik, yang bersih, yang nyaman. Tidak seperti terminal-terminal yang lalu-lalu, yang kotor, yang banyak premannya, siapa yang mau naik bus kalau hal tadi masih terjadi,” kata Jokowi di Terminal Amplas, Kamis, dipantau dari tayangan Breaking News Kompas TV.

Presiden juga menyinggung soal kemacetan yang terjadi di sejumlah kota besar, termasuk Medan. Dengan adanya terminal ini, diharapkan kemacetan dapat diurai.

Pasalnya, pembangunan fasilitas transportasi massal dinilai dapat mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi massal, termasuk bus.

“Saya selalu mendorong untuk masyarakat menggunakan transportasi massal, baik itu bus antarkota, bus antarpulau, juga transportasi massal di kota-kota besar. Di Jakarta sudah kita mulai, MRT, sebentar lagi LRT jadi, kereta cepat antarkota Jakarta-Bandung sebentar lagi selesai,” jelas Jokowi.

“Kita harapkan kota besar di luar Jakarta harus berpikir ke arah MRT, LRT, dan moda transportasi massal lainnya,” sambungnya.

Baca Juga: Pesan Jokowi ke Media Massa di Tahun Politik: Harus Tetap Objektif dan Tak Tergelincir Polarisasi

Apabila fasilitas transportasi massal di sejumlah kota besar tidak segera dibenahi, kata dia, akan muncul masalah-masalah lain dan membuat masyarakat bergantung pada kendaraan pribadi.

“Kalau tidak, keduluan macet, jalan tidak bisa dilebarkan, akhirnya semua orang akan sangat tergantung pada kendaraan pribadi,” tegas Jokowi.

 

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU