> >

Indikator Politik Indonesia: Pembubaran GP Mania Tak Punya Efek Besar terhadap Elektabilitas Ganjar

Politik | 9 Februari 2023, 07:50 WIB
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Jumat (6/1/2023), mengatakan rencana perombakan atau reshuffle kabinet yang akan dilakukan Presiden Jokowi bisa menguntungkan Partai NasDem jika tidak dibarengi alasan yang konkret. (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pembubaran kelompok relawan Ganjar Pranowo (GP) Mania diyakini tidak mempengaruhi elektabilitas Ganjar Pranowo sebagai kandidat Capres 2024.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, jika kelompok-kelompok relawan Ganjar kompak membubarkan diri dan menarik dukungan, pastinya akan berpengaruh terhadap elektabilitas Ganjar.

Sebab, efek penarikan dukungan tersebut akan menciptakan opini publik bahwa ada kemelorotan motivasi para pendukung terhadap Gubernur Jawa Tengah itu.

Namun, jika pembubaran relawan hanya dilakukan oleh GP Mania, hal itu disebutnya tidak memengaruhi elektabilitas Ganjar saat ini.

Baca Juga: Sahabat Ganjar Tak Terpengaruh Rencana GP Mania Bubarkan Diri, Tak Masalah!

"Kalau sebatas GP Mania yang diinisiasi oleh Immanuel Ebenezer (yang dibubarkan), saya tidak yakin punya efek besar menurunkan elektabilitas Ganjar," ujar Muhtadi di program Kompas Malam KOMPAS TV, Rabu (8/2/2023).

Muhtadi menambahkan, GP Mania tergolong kelompok relawan pendukung Ganjar yang masih baru. 

Dalam catatannya, GP Mania resmi didirikan November 2022 dengan deklarasi dilakukan di Karanganyar, Jawa Tengah, tempat kelahiran Ganjar Pranowo, kemudian disusul deklarasi di beberapa tempat.

Jika dilihat dari rentang waktu didirikannya hingga kerja GP Mania untuk memberi pengaruh kepada publik terhadap tokoh yang didukung, hal itu disebutnya belum mengakar ke tingkat bawah.

Baca Juga: Tak Takut Dukungan buat Ganjar Pranowo Kempis Relawan Ganjarist Malah Bersyukur GP Mania Bubar

"Jangan lupa kalau basisnya di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sudah kuat. Yang jadi pertanyaan, kenapa baru beberapa bulan sudah bubar?" ujar Muhtadi mempertanyakan.

Lebih lanjut, Muhtadi menilai sah-sah saja Ketua Umum GP Mania Immanuel Ebenezer menarik dukungan kepada Ganjar, kemudian beralih ke tokoh kandidat capres lain.

Tetapi, tekannya, perlu diingat juga, hal itu justru akan menurunkan kredibilitas Ebenezer secara pribadi, ketimbang efek elektoral yang ditimbulkan karena membubarkan GP Mania.

Menurut Muhtadi, Noel, panggilan Immanuel Ebenezer, relatif objektif dalam melihat keadaan. Noel menjadi pihak yang menolak inisiasi sebagian pihak pendukung Jokowi yang menggulirkan wacana tiga periode. Padahal, sebelumnya Noel merupakan relawan dari Jokowi.

Baca Juga: Relawan Jokowi Mania Batal Dukung Ganjar di Pilpres 2024

Noel juga tidak segan mengkritik elite di sekitar Jokowi yang dianggap melintasi garis.

"Keputusan membubarkan diri GP Mania beberapa bulan setelah deklarasi dan mengindikasikan pindah haluan itu justru malah mengurangi apresiasi atau kredibilitas publik yang selama ini disandang Noel," ujar Muhtadi.

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU