> >

Jelang Puncak Peringatan Harlah 1 Abad NU, Panitia Imbau Jemaah Perhatikan Beberapa Hal Penting Ini!

Update | 5 Februari 2023, 12:34 WIB
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof KH Mohammad Mukri. Ia mengajak para Nahdliyin yang akan hadir ke acara puncak perayaan harlah satu abad NU di Sidoarjo pada 7 Februari 2023 untuk mempersiapkan diri dengan baik, Sabtu (4/2/2023). (Sumber: nu.or.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menjelang puncak perayaan hari lahir (harlah) ke-100 tahun Nahdatul Ulama (NU), panitia mengimbau para jemaah yang akan hadir untuk memperhatikan zonasi dan sejumlah hal.

Untuk menjaga kenyamanan, rasa khidmat, serta kondusivitas acara, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof KH Mohammad Mukri mengajak para jemaah yang akan hadir ke Sidoarjo untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.

Ia mengatakan, setidaknya akan ada jutaan orang yang hadir ke Sidoarjo untuk memeriahkan puncak acara harlah satu abad NU pada 7 Februari 2023 mendatang.

"Ada yang membawa bus, mobil pribadi, motor, dan juga ada yang sampai niatan ingin berjalan kaki menuju Sidoarjo. Subhanallah,” ungkap Prof Mukri, Sabtu (4/2/2023).

Oleh karenanya, ia mengimbau agar jemaah yang akan datang untuk memahami sejumlah hal, termasuk denah lokasi dan perbekalan yang dibawa.

"Kita akan berkumpul dengan jutaan orang dari berbagai penjuru Indonesia di satu titik. Pahami denah lokasi dan pastikan perbekalan disiapkan dengan baik," jelasnya.

Baca Juga: Update Agenda Resepsi Harlah 1 Abad NU: Tak Ada Pembatasan, Semua Boleh ke Sidoarjo

Perhatikan zonasi jemaah di harlah seabad NU

Melansir dari situs resmi NU, secara umum, zona kedatangan jemaah terbagi menjadi tiga. Setiap zona tersebut dibagi menjadi empat kloter. 

Misalnya, Zona 1A kloter 1 diperuntukkan bagi jemaah dari daerah Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, dan Tulungagung. 

Sedangkan untuk Zona 1B kloter 2 diperuntukkan bagi jamaah dari Madiun, Kota Kediri, Kediri, dan Kota Madiun.

Perhatikan lokasi fasilitas yang tersedia

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/nu.or.id


TERBARU