> >

Soal Perjanjian Politik Anies-Prabowo, Waketum Gerindra: Bila Tak Dipatuhi, Enggak Masalah

Politik | 31 Januari 2023, 19:01 WIB
Anggota Komisi III DPR RI Habiburokhman di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (27/9/2022). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburohkman menanggapi ihwal kabar yang berkembang terkait adanya perjanjian politik antara Anies Baswedan dan Prabowo Subianto pada Pilkada 2017 lalu. 

Menurut dia, bila memang ada perjanjian tersebut, tak ada yang perlu dipermasalahkan kalau seseorang melanggarnya. 

Baca Juga: Soal Perjanjian Politik Anies-Prabowo, Ini Beda Pandangan Sandiaga Uno dan Sudirman Said

"Kalaupun ada, itu lebih pada gentleman agreement. Itu semacam bukan perjanjian hukum, dan lebih mengingat secara moral. Kalau (perjanjian) mau dipatuhi ya monggo, kalau enggak mau dipatuhi ya siapa yang mempermasalahkan?" kata Habiburokhman seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (31/1/2023). 

Ia mengatakan, perjanjian politik itu tak mengikat dan tidak bisa dibawa ke ranah hukum. 

Oleh sebab itu, pihaknya kini lebih baik fokus memenangkan Prabowo di pesta demokrasi nanti. 

"Sudahlah. Sekarang kami fokus pada bagaimana memenangkan Prabowo sebagai Presiden 2024," ujarnya. 

"Kami enggak tertariklah isi perjanjian. Itu enggak penting bagi kamilah," katanya. 

Sebelumnya, Utusan Anies Baswedan di Tim Kecil Koalisi Perubahan, Sudirman Said menyatakan Anies Baswedan tak pernah melakukan perjanjian politik dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. 

Namun, kata dia, Prabowo dulu memang sempat menawarkan ke Anies untuk bersedia maju sebagai pendampingnya di Pilpres 2019.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas.com


TERBARU