> >

Gus Yahya Wanti-wanti Politik Identitas dan SARA Meruyak Jelang Pemilu 2024: Sulit Dihapus

Rumah pemilu | 25 Januari 2023, 16:05 WIB
Ketum PBNU Gus Yahya bicara soal politik identitas jelang pemilu 2024  (Sumber: NU Online/Suwito)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menyadari politik identitas bakal tetap kuat di pemilu 2024 mendatang.

Karena itu, ia pun  mewanti-wanti warga agar Nahdlatul Ulama (NU) tidak ikut arus dijadikan alat politik, khususnya politik identitas. 

Menurut Gus Yahya, pengalaman pemilu 2019 dan 2014 ketika publik terbelah jadi pelajaran penting. Termasuk ketika NU dijadikan alat politik identitas. 

 

Hal itu diungkap Gus Yahya dalam 'Partisipasi Ormas Dalam Pendidikan Pemilih Cerdas Untuk Mewujudkan Pemilu Berkualitas 2024' yang digelar Kemendagri, Rabu (25/1).

"Kita memiliki pengalaman cukup berat selama ini bahwa politik identitas, SARA, ini terus menerus membayangi dinamika politik di berbagai tingkatan," kata Gus Yahya, Rabu, diikuti dari Youtube Dirjen Politik dan Pemerintahan Kemendagri. 

"Menuju Pemilu 2024, NU sendiri menetapkan concern tentang politik identitas ini sebagai perhatian utama," tambah Gus Yahya. 

Baca Juga: Gus Yahya soal Pemilu Serentak 2024: Tak Ada Pertarungan Absolut, Rileks, Enggak Perlu Baper

Maka dari itu, Gus Yahya mengingatkan agar NU tidak dijadikan alat politik seraya mengakui politik identitas berat dihapuskan. 

"Ini bukan sesuatu yang mudah diatasi karena beberapa faktor," kata Gus Yahya.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU