> >

Terseret Skenario Sambo, Kombes Susanto Kesal: Jenderal kok Bohong, 30 Tahun Saya Mengabdi, Hancur!

Hukum | 6 Desember 2022, 16:59 WIB
Mantan Kabag Gakkum Roprovost Divpropam Polri Kombes Susanto Haris meluapkan amarahnya kepada Ferdy Sambo dalam sidang lanjutan pembunuhan berencana Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat. (Sumber: Tangkapan layar YouTube Kompas TV/Ninuk)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Kepala Bagian Penegakan Hukum Biro Provos Divisi Profesi dan Pengamanan (Kabag Gakkum Roprovost Divpropam) Polri Kombes Susanto Haris meluapkan kekecewaan sekaligus amarahnya kepada Ferdy Sambo dalam sidang lanjutan pembunuhan berencana Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Lantaran, akibat terseret skenario Ferdy Sambo dalam kasus tewasnya Brigadir J, karier Susanto Haris yang dibangun setelah 30 tahun, hancur.

Hal tersebut disampaikan Kombes Susanto Haris saat bersaksi untuk terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2022).

“Kecewa, kesal, marah. Jenderal kok bohong, susah nyari jenderal,” ucap Susanto Haris dengan suara bergetar.

Lebih dari itu, Susanto Haris mengaku keluarganya menjadi paranoid melihat televisi dan media sosial buntut dari skenario Ferdy Sambo dalam kasus tewasnya Brigadir J.

Baca Juga: Terungkap di Sidang, Putri Sambo Blak-blakan Tak Ingin Ditinggalkan Kuat Ma’ruf dan Ucap Yosua Sadis

“Keluarga kami malu, kami paranoid nonton TV, media sosial. Jenderal kok tega menghancurkan karier?! Tiga puluh tahun saya mengabdi, hancur di titik nadi terendah pengabdian saya,” ucap Susanto Haris kesal.

“Belum yang lain-lain, anggota-anggota hebat Polda Metro Jakarta Selatan kami. Bayangkan, Majelis Hakim, kami Kabag Gakkum yang biasa memeriksa polisi yang nakal. Bayangkan Majelis Hakim, bagaimana keluarga kami?” imbuhnya. 

Di persidangan, Hakim Wahyu Iman Santoso sempat bertanya kepada Susanto Haris apakah dirinya disanksi etik dan dipecat.

Susanto Haris menuturkan, dirinya sempat menjalani penahanan khusus (pansus) selama 29 hari dan demosi 3 tahun sebagai buntut skenario Ferdy Sambo.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU