> >

Tanggapi Pernyataan Ciri Pemimpin Berambut Putih, Pengamat Sebut Banyak Muncul Ampas Politik

Rumah pemilu | 1 Desember 2022, 05:15 WIB
Banyak ampas-ampas politik yang muncul ke permukaan akibat tidak adanya ruang untuk hal-hal  prinsip, termasuk mengenai pernyataan Presiden Jokowi tentang ciri pemimpin. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Banyak ampas-ampas politik yang muncul ke permukaan akibat tidak adanya ruang untuk hal-hal prinsip, termasuk mengenai pernyataan Presiden Jokowi tentang ciri pemimpin berambut putih.

Pengamat politik Prof Mochtar Pabottingngi, menjelaskan hal itu dalam Satu Meja The Forum, Kompas TV, Rabu (30/11/2022).

Menurut Mochtar, ia melihat masalah ini dari sisi lain, dan menilai bahwa yang disampaikan oleh Jokowi adalah sebuah akibat, bukan merupakan sebab.

“Saya ingin melihat dari sisi lain mengenai masalah ini. Saya kira wacana yang dikeluarkan oleh presiden kita itu lebih pada akibat daripada sebab,” jelasnya.

“Dalam artian begini, hal-hal prinsipil dalam politik selama beberapa lama ini tidak muncul, maka muncullah hal-hal sepele itu.”

Baca Juga: Politikus PDIP Sebut Jokowi Unik, Tidak Dukung Siapa pun dengan Cara Seolah Dukung Siapa pun

Prof Mochtar menyebut bahwa saat ini banyak hal prinsip yang tidak diberi ruang untuk muncul ke permukaan.

“Karena hal yang  prinsipil tidak diberi ruang untuk muncul, yang muncul adalah hal sepele. Karena tidak ada ruang bagi munculnya sari-sari politik, muncullah ampas-ampas politik.”

Ia mencontohkan salah satu hal yang penting dalam perpolitikan, yakni ambang batas presidential threshold.

“Misalnya, betulkah kita harus terikat pada presidential threshold, apakah tidak bisa dibuka lebih penting.”

“Apa hal-hal mendasar dalam partai-partai. Partai-partai tidak ada prinsip lagi, kehilangan prinsip. Semuanya sama, hanya bajunya yang berbeda,” tegasnya.

Ia menegaskan, baginya, isu tentang pemimpin berambut putih yang muncul dalam beberapa hari belakangan ini bukan sesuatu yang penting, dan hanya merupakan trivia.

“Bagi saya itu adalah trivia, tidak penting bagi saya. Bukan itu substansinya, tidak ada substansi sama sekali.”

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU