> >

Teka-teki Sarung Tangan Sambo, Pakar Hukum: Melakukan Tidak Melakukan, Dia Aktor Intelektual

Update | 30 November 2022, 13:18 WIB
Ferdy Sambo dalam sidang kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, Selasa (29/11/2022). (Sumber: Tangkapan layar YouTube Kompas TV/Ninuk)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Salah satu poin sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat ialah mencari fakta terkait penggunaan sarung tangan hitam oleh terdakwa Ferdy Sambo.

Pasalnya, dalam video rekaman CCTV yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada sidang terdakwa Sambo dan Putri Candrawathi kemarin, Selasa (29/11/2022), satu tangan eks Kadiv Propam Polri yang tampak di rekaman video itu tidak menunjukkan adanya sarung tangan hitam, sedangkan tangan lain diletakkan di saku celana sehingga tidak tampak.

Sebelumnya, keterangan saksi yang merupakan ajudan Sambo, Adzan Romer, menyebut tangan Sambo mengenakan sarung tangan berwarna hitam ketika akan memasuki rumah dinas Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan yang menjadi lokasi pembunuhan Brigadir J pada 8 Juli 2022 lalu.

Pakar hukum pidana Asep Iwan Iriawan menyebut, penggunaan sarung tangan hitam oleh Ferdy Sambo dapat menunjukkan bahwa ada niat pelaku untuk melakukan tindak kejahatan pembunuhan berencana.

Akan tetapi, Asep menyebut, fakta-fakta persidangan selama ini telah menunjukkan Ferdy Sambo sebagai aktor intelektual atau otak pelaku atas pembunuhan Brigadir J.

"Sambo ini melakukan atau tidak melakukan (penembakan), yang jelas dia lah aktor intelektual," kata Asep di Breaking News KOMPAS TV, Rabu (30/11/2022).

Baca Juga: Perdana! Bharada E jadi Saksi di Sidang Terdakwa Kuat Maruf dan Ricky Rizal

Fakta tersebut, kata Asep, sudah bisa membuat Sambo dijatuhi hukuman berat karena menghilangkan nyawa orang lain.

"Apalagi kalau senjata yang digunakan adalah senjata Brigadir J yang sebelumnya diamankan, dikaitkan dengan sarung tangan, dikaitkan (pistol) jatuh dan Romer melihat, wah semakin berat (hukumannya -red)," kata Asep.

"Apalagi kalau dia (Sambo) melakukan penembakan, karena kan kalau lihat fakta, Bharada E hanya menembakkan tiga peluru," ujarnya.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU