> >

Terungkap dari CCTV! Teka Teki soal Sarung Tangan Hitam Ferdy Sambo Sebelum Brigadir J Tewas

Hukum | 29 November 2022, 13:29 WIB
Saksi Adzan Romer berlari, diduga karena melihat Ferdy Sambo menjatuhkan senjata HS milik Brigadir J (Sumber: Tangkapan layar YouTube Kompas TV/Ninuk)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Teka-teki Terdakwa Pembunuhan Berencana Ferdy Sambo menggunakan sarung tangan hitam saat hendak masuk ke rumah dinas di Kompleks Polri Duren Tiga terungkap dari rekaman CCTV.

Berdasarkan gambaran Jurnalis KOMPAS TV Ni Putu Trisnanda Sekarsari tidak terlihat jelas Ferdy Sambo menggunakan sarung tangan hitam.

Dalam tayangan CCTV yang dimiliki oleh Jaksa Penuntut Umum yang dibuka di ruang sidang. Terlihat satu tangan Ferdy Sambo yang berada di sisi kiri  tidak menggunakan sarung tangan berwarna hitam. Sementara satu tangan lagi, kata Ni Putu, tangan kanan, dimasukkan ke dalam saku celana sehingga tidak terlihat secara jelas di dalam CCTV.

Dalam rekaman video CCTV yang diputar di persidangan juga terlihat Adzan Romer sigap berlari menghampiri Ferdy Sambo turun dari mobil.

Baca Juga: Lawan Perintah Ferdy Sambo, Arif dan Baiquni Ternyata Simpan Copy Rekaman DVR CCTV: Buat Jaga-jaga

Kemudian, Ferdy Sambo dan Adzan Romer terlihat tidak langsung berjalan menuju pintu masuk rumah dinas Duren Tiga.

Ada jeda terhitung 5 detik, sebelum Ferdy Sambo akhirnya melangkah menuju rumah dinas diikuti Adzan Romer di belakangnya.

Sebelumnya dalam dakwaan JPU, Adzan Romer disebut melihat Ferdy Sambo menggunakan sarung tangan berwarna hitam saat turun dari mobil menuju rumah dinas di Kompleks Duren Tiga.

Ferdy Sambo tiba pukul 17.10 di rumah dinas Jalan Duren Tiga dan bergegas turun. Ketika itu, senjata api yang dibawa Ferdy Sambo terjatuh di dekatnya. Senjata api itu adalah milik korban Nofriansyah Yosua Hutabarat, HS Nomor seri H233001.

Melihat Ferdy Sambo menjatuhkan senjata api, saksi Adzan Romer, hendak memungut tapi dicegah oleh Ferdy Sambo.

“Biar saya saja yang mengambil,” kata Jaksa meniru perkataan Ferdy Sambo.

Baca Juga: Atas Permintaan Ferdy Sambo, Brigadir J dan Bharada E Pegang Senjata Api Tanpa Tes Psikologi

Ketika itu, lanjut Jaksa, saksi Adzan Romer yang hendak membantu ambil senjata api sudah melihat Ferdy Sambo memakai sarung tangan hitam.

Ferdy Sambo pun masuk ke dalam rumah dan memerintahkan saksi Diryanto alias Kodir selaku asisten rumah tangga menjaga bersama Bripka Ricky Rizal.

Bukan hanya Adzan Romer, dalam dakwaan JPU disebutkan Ferdy Sambo sudah menggunakan sarung tangan warna hitam sejak di rumah Saguling.

Penggunaan sarung tangan warna hitam itu digambarkan bagian dari persiapan untuk merampas nyawa Brigadir J.

“Saksi Richard Eliezer Pudihang Lumiu melihat terdakwa Ferdy Sambo sudah menggunakan sarung tangan warna hitam sebagai bagian dari persiapan pelaksanaan merampas nyawa korban Nofriansyah Yosua Hutabarat,” ungkap Jaksa, Senin (17/10/2022).

Jaksa lebih lanjut mengatakan, aksi Ferdy Sambo untuk menghilangkan nyawa Brigadir J diketahui oleh istrinya, Putri Candrawathi.

Baca Juga: Ferdy Sambo Menangis, Minta Arif Rachman Musnahkan Bukti CCTV Pembunuhan Brigadir J

Namun, kata Jaksa, Putri Candrawathi tidak mengingatkan Ferdy Sambo untuk mengurungkan soal rencana jahat suaminya kepada Brigadir J.

“Keduanya justru saling bekerja sama untuk mengikuti dan mendukung kehendak Ferdy Sambo dengan mengajak saksi Ricky Rizal, saksi Richard Eliezer Pudihang Lumiu, saksi Kuat Ma’ruf, dan korban Nofriansyah Yosua Hutabarat dengan alasan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah dinas Duren Tiga,” kata Jaksa.

Kepergian Putri Candrawathi dan rombongan ke rumah dinas di Jalan Duren Tiga, diikuti oleh Ferdy Sambo hanya berselang 4 menit.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU