> >

Wagub NTB Mundur dari Ketua DPW Nasdem, Willy Aditya Sebut Tak Pengaruhi Pencalonan Anies Baswedan

Rumah pemilu | 26 November 2022, 17:25 WIB
Willy Aditya sebut mundurnya Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Sitti Rohmi Djalilah dari posisi Ketua DPW Partai Nasdem tidak akan berpengaruh pada pencalonan Anies. (Sumber: Tangkapan layar tayangan KOMPAS TV)

MATARAM, KOMPAS.TV – Mundurnya Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Sitti Rohmi Djalilah dari posisi Ketua DPW Partai Nasdem tidak akan berpengaruh pada suara partai dan pencalonan Anies Baswedan sebagai bacapres.

Penjelasan itu disampaikan oleh Ketua DPW Partai NasDem Nusa Tenggara Barat yang baru, Willy Aditya, Jumat (25/11/2022).

"Kalau secara eksternal tidak terlalu banyak berpengaruh dari sisi politik NasDem yang sudah mendeklarasikan Pak Anies Baswedan sebagai calon presiden,” jelasnya, dikutip dari Antara.

“Tentu NasDem punya capres dan memiliki 'branding' yang kuat di Pemilu 2024, sehingga secara pertarungan politik tidak ada pengaruhnya," kata Aditya, saat ditanya wartawan seusai rapat konsolidasi dengan jajaran pengurus DPW dan DPW NasDem se-NTB di Mataram, Jumat.

Baca Juga: Anies Bertemu Dengan Pendukungnya di Palu Dalam Deklarasi Capres

Menurutnya, keputusan DPP Partai NasDem mencalonkan Baswedan sebagai Presiden 2024 mendatang, justru telah meningkatkan popularitas partai dan nama mantan Gubernur DKI Jakarta itu di NTB.

"Kenapa saya ditugaskan di sini (NTB) karena selain saya memang timnya Pak Anies, saya juga Bapilu Partai NasDem, sehingga mengurus dan bagaimana proses memenangkan saya tahu.”

“Ibaratnya kalau ada mur yang longgar, oli yang macet saya menguatkan itu. Jadi tugas saya lebih banyak ke hal-hal seperti itu," lanjut Willy.

Willy juga menilai bahwa saat ini magnet Partai NasDem adalah Anies Baswedan, sehingga bagaimanapun seluruh pengurus dan kader harus mendukung Baswedan sebagai calon presiden.

"Ada yang bilang TGB tokoh, Ibu Rohmi tokoh tentu iya. Tapi real magnet itu sekarang adalah Anies Baswedan.”

Ia menambahkan, perilaku pemilih NTB itu sama dengan Aceh, yakni memilih capres terlebih dahulu baru pilih caleg dan partai.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Antara


TERBARU