> >

Lagi, Bjorka Bocorkan Data PeduliLindungi, Pakar: Ada yang Salah dalam Mitigasi Pemerintah

Sapa indonesia | 18 November 2022, 23:43 WIB
Tangkapan layar Bjorka mengeklaim telah meretas 44 juta data MyPertamina. (Sumber: Istimewa/Twitter/@secgron)

Baca Juga: Digital Forensik: Data Bjorka Tidak Berkualitas, Klaimnya Dokumen Surat Presiden tapi Tabel Database

Lebih lanjut, Ruby menilai, sampai saat ini data yang dijual Bjorka tidak bisa dikonfirmasi kepastian, keakuratan, dan kebenarannya, serta tidak bisa diverifikasi.  

Namun, perlu menjadi perhatian juga, data yang dijual pihak lain selain Bjorka sudah sangat banyak dan besar. 

Contohnya yakni kebocoran data BPJS Kesehatan yang sudah terverifikasi bahwa data tersebut konkret dan dibuktikan. 

"Bjorka, kami masih meragukan kebenarannya. Tapi mitigasi yang salah mengesankan mereka khawatir dengan Bjorka dan data Bjorka," ujar Ruby. 

Baca Juga: Dokumen Negara Diduga Dibobol Hacker Bjorka - LAPORAN KHUSUS

Sebelumnya, Bjorka mengeklaim telah membocorkan 3,2 miliar data pengguna aplikasi PeduliLindungi. Hal itu diketahui dari unggahannya dalam situs breached.to pada Selasa (15/11/2022). 

Di antara data PeduliLindungi yang dibocorkan Bjorka dalam situs BreachForums terdapat milik Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, serta YouTuber Deddy Corbuzier. 

Menurut Bjorka, data PeduliLindungi yang dibocorkan itu berjumlah 3.250.144.777, mencakup 48 Gigabyte data terkompresi dan 157 Gigabyte data tak terkompresi. 

Data PeduliLindungi yang ada di tangan Bjorka meliputi data pengguna (94 juta), akun yang diurutkan (94 juta), data vaksinasi 209 juta, riwayat check-in (1,3 miliar), dan riwayat pelacakan kontak (1,5 miliar). 

 

Bjorka menjual data PeduliLindungi itu dengan harga 100.000 dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1,5 miliar dalam bentuk mata uang kripto BitCoin.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membantah adanya kebocoran 3,2 miliar data pengguna PeduliLindungi. 

Menkes mengaku telah meminta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk mengecek miliaran data pengguna aplikasi terkait pelacakan penyebaran Covid-19 itu. 

Namun, berdasarkan penelurusan BSSN, tidak ditemukan data dari aplikasi PeduliLindungi yang bocor. 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU