Kompas TV nasional hukum

Digital Forensik: Data Bjorka Tidak Berkualitas, Klaimnya Dokumen Surat Presiden tapi Tabel Database

Kompas.tv - 10 September 2022, 20:08 WIB
digital-forensik-data-bjorka-tidak-berkualitas-klaimnya-dokumen-surat-presiden-tapi-tabel-database
Transaksi surat dan dokumen Presiden RI yang diklaim oleh Bjorka berhasil ia retas. (Sumber: Tangkapan layar thread di Breached.to)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ahli Digital Forensik Ruby Alamsyah meyakini data surat atau dokumen untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang diretas akun yang menamakan diri Bjorka di situs breached.to tidak ada.

Menurutnya dokumen yang disebar Bjorka merupakan tabel dari sebuah database yang berisi informasi. Seperti nomor induk pegawai, ada sebuah topik dan keterangan.

"Jadi bukan dokumen konten sebuah surat Presiden, ini konten sebuah tabel database, misalnya kalau admin menulis ini surat mau ditujukan ke siapa, perihalnya apa. Jadi buat dokumentasi di internalnya. Tetapi isi masing-masing itu tidak ada yang dibocorkan," ujarnya di program Kompas Petang KOMPAS TV, Sabtu (10/9/2022).

Baca Juga: Johnny G Plate Diduga Kena Doxing Hacker Bjorka, Data Pribadinya Bocor Pas Ultah ke-66 Hari ini

Ruby menjelaskan berbahayanya data yang tersebar di publik tergantung dari kualitasnya. Menurutnya data yang disebar Bjorka kurang, sehingga semua pihak yang ada dalam dokumen bisa dengan mudah membantah lantaran data tidak lengkap.

"Terkesan tidak berkualitas, karena enggak tahu ini data apa. Klaimnya dokumen-dokumen (surat rahasia presiden) padahal itu tabel database berisi topik isi masing-masing surat. Isi suratnya itu sendiri enggak ada," ujarnya. 

Sebelumnya peretas dengan identitas Bjorka melalui grup Telegram mengeklaim telah meretas surat menyurat milik Presiden Jokowi, termasuk surat dari BIN.

Klaim dari Bjorka tersebut kemudian diunggah oleh salah satu akun Twitter "DarkTracer : DarkWeb Criminal Intelligence", yang kemudian viral dan sempat menjadi salah satu topik pembahasan terpopuler di Twitter hingga Sabtu pagi.

Baca Juga: Menkominfo Tanggapi Ejekan Hacker Bjorka ke Kominfo: Jangan Ikut-ikut yang Seperti Itu!

Sebanyak 679.180 transaksi surat dan dokumen rahasia Presiden Republik Indonesia (RI) diduga bocor. Bjorka, pihak yang mengeklaim melakukan hal tersebut, menjual data-data itu di forum Breached

Dalam sebuah thread berjudul "Transactions of Letters and Documents to the President of Indonesia 679K" yang diunggah pada Jumat (9/9) pukul 20.21 WIB.

Bjorka mengeklaim data yang ia bocorkan kali ini "berisi transaksi surat tahun 2019 - 2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden".

Baca Juga: Istana Tanggapi Hacker Bjorka yang Klaim Sukses Bobol Dokumen Presiden: Tidak Ada Surat-surat Bocor

Tak hanya itu, dalam file sebesar 40 mb atau 189 mb belum dikompres, Bjorka juga menyebut ada pula 
"kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia".

Dalam unggahan di akun Twitter itu disebutkan bahwa surat dan dokumen untuk Presiden Indonesia, termasuk surat yang dikirimkan BIN dengan label rahasia telah bocor.


 

Peretas dengan identitas Bjorka juga sebelumnya kerap mengeklaim telah meretas data-data terkait kependudukan Indonesia, seperti data registrasi "SIM Card Prabayar" dan data milik salah satu provider telekomunikasi.
 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.