> >

Ada Dorongan Jokowi Jadi Ketum, Hasto Yakin Kader PDIP Tetap Percaya dengan Megawati

Politik | 5 November 2022, 05:45 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri melakukan pertemuan di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/2/2018) malam. (Sumber: Istimewa/Kompas.com)

Ia pun meminta maaf atas harapan dirinya kepada Jokowi yang berujung kegaduhan. 

"Bila statement saya mendoakan itu menjadi salah tafsir seperti yang ramai diberitakan saat ini, maka dengan ini saya menyampaikan permohonan maaf bila ada pihak-pihak yang akhirnya merasa tidak nyaman atau tersinggung dengan doa tersebut. Dan sekali lagi saya tegaskan, doa tersebut adalah murni aspirasi, bukan ingin mengadu domba siapa pun," ujar Joko Priyoski, Senin (31/10/2022).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut angkat bicara terkait dukungan kepada Jokowi untuk menggantikan Megawati sebagai Ketum PDIP.

Menurutnya, dukungan tersebut sengaja digulirkan oleh penumpang gelap untuk memecah belah tubuh partainya.

Baca Juga: PDIP Jawab Isu Jokowi Dukung Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di Pemilu 2024

"Saya meminta semua mewaspadai adanya penumpang gelap yang ingin menciptakan disharmoni hubungan di tubuh PDIP, agar siapa pun tidak membuat gerakan yang merusak nama baik seseorang," kata Ganjar, Minggu (30/10/2022).

Ganjar juga mengajak seluruh pendukung Presiden Jokowi melawan isu tersebut, agar tidak menjadi bola liar.

"Saya kira yang seperti ini mesti dicermati, apakah ini ide pribadi atau seruan orang. Kita yang sejak awal mendukung Pak Jokowi di dalam pemerintahan tentu harus segera konter orang-orang semacam ini agar tidak terpancing situasi yang mengadu domba," ujarnya.

 

Dia menjelaskan bahwa suksesi ketua umum di partai berlambang banteng moncong putih itu sudah diatur dengan rapi oleh kongres partai. Sehingga, adanya ide Jokowi merebut tampuk kepemimpinan PDIP, sebut Ganjar, hal yang ngawur.
 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU