> >

Jubir Menhan Tegaskan Belanja Alutsista Diprioritaskan Produk Dalam Negeri

Politik | 5 November 2022, 05:05 WIB
Juru Bicara Menteri Pertahanan RI, Dahnil Anzar Simanjuntak (Sumber: Dok Kemenhan RI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, belanja alat utama sistem persenjataan (alutsista) diprioritaskan dari produksi dalam negeri. 

Hal ini disampaikan Dahnil dalam program Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Jumat (4/11/2022). 

"Perspektif belanja alutsista Menteri Pertahanan adalah perspektif investasi. Artinya, dia harus punya dampak multiplier (ganda, red) efek ekonomi di tingkat lokal," kata Dahnil. 

*Sebenarnya kita sudah punya undang-undang, UU Nomor 16 Tahun 2012 itu terang sekali mengatur terkait industri pertahanan. Nah, itulah ketika belanja alutsista, Pak Prabowo memastikan alutsista yang dibelanjakan bisa disediakan di dalam negeri. Kalau tersedia, maka harus belanja di dalam negeri dulu," jelasnya. 

Apabila, Dahnil melanjutkan, ada alutsista yang tidak diproduksi dalam negeri, baru Menteri Pertahanan melakukan impor dari negara lain. 

Namun, pihak atau perusahaan yang melakukan kerja sama dengan Indonesia harus berkomitmen untuk melakukan alih teknologi dengan sumber daya di dalam negeri. 

Baca Juga: Prabowo Ingin Alutsista Berdikari, Bagaimana dengan Anggaran Pertahanan?

"Kalau kemudian sumber-sumber inti alutsista itu tidak tersedia dan tidak mampu diproduksi dalam negeri, otomatis terpaksa kita harus impor," lanjutnya. 

Jikapun mengimpor alutsista dari luar negeri, tekannya, maka efektivitas dan efisiensi jadi faktor pertimbangan.

"Nah, ketika jatuhnya pilihan ke situ, maka yang diperhatikan dari sisi efektif dan efisien, terkait dengan teknologinya, dan macam-macam. Di sisi lain juga terkait geopolitik dan geostrategi, kenapa jatuh ke Prancis," tuturnya merujuk negara pengimpor alutsista dalam negeri.

Dahnil menyebut, faktor alih teknologi yang menjadi komitmen Prancis, juga menjadi pertimbangan utama.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU