> >

Istri Korban Minta Bantuan Presiden Jokowi untuk Atasi Kendala Penyidikan Pembunuhan ASN Iwan Budi

Hukum | 29 Oktober 2022, 07:20 WIB
Istri Paulus Iwan Budi, Onne Anggarawati, Onne mengirim surat ke Presiden Jokowi, Kapolri dan Panglima TNI terkait kematian suaminya. (Sumber: Tangkap Layar kanal YouTube Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sudah 52 hari kasus pembunuhan Paulus Iwan Budi Prasetyo belum mendapat titik terang.

Iwan Budi yang merupakan ASN Bapenda Kota Semarang ditemukan tewas terbakar di Kawasan Pantai Marina, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/9/2022).

Istri Almarhum Iwan Budi, Onne Anggarawati mengaku tidak bisa berbuat banyak terkait penuntasan kasus kematian suaminya. 

Onne juga telah menyusun surat untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa agar bisa memberi perhatian terkait kasus kematian suaminya.

Baca Juga: Jenazah PNS Bapenda Semarang Iwan Budi Diserahkan ke Keluarga Tak Utuh, sang Istri: Kami Ikhlas

"Pada intinya kenapa prosesnya atau upaya yang dilakukan kepolisian belum bisa terselesaikan, apa mungkin ada dugaan keterlibatan instansi tertentu. Kami juga meminta Bapak Kapolri untuk bisa mengawal kasus ini," ujar Onne saat dihubungi di program Kompas Malam di Kompas TV, Jumat (28/10/2022).

Selain memohon bantuan dari Presiden, keluarga juga berkomunikasi dengan Komnas HAM untuk melakukan pendampingan.

Langkah yang ditempuh merupakan sebuah harapan agar kepolisian bisa cepat menemukan pelaku dan mengetahui motif pembunuhan Iwan Budi. 

"Harapan kami dengan pendampingan Komnas HAM dan dukungan dari Pak Presiden, Pak Kapolri, Pak Panglima agar kendala penyidikan bisa terselesaikan," ujar Onne.

Baca Juga: Satu Hari Sebelum Dimutilasi, ASN Iwan Budi Prasetyo akan Bersaksi Terkait Kasus Korupsi

Sejauh ini Polda Jawa Tengah masih menelusuri motif pembunuhan terhadap Iwan Budi, yang diketahui merupakan saksi kasus korupsi. 

Polisi juga telah mendapat keterangan dari saksi AG yang melihat pihak lain HRD dan dua orang prajurit TNI berinisial AG dan AR berada di tempat lokasi pembunuhan.

AG merupakan penjaga Pantai Marina dan mengetahui para pengunjung yang masuk ke kawasan pantai, baik pemancing maupun pekerja. 

Namun dalam pemeriksaan selanjutnya di Pomdam Diponegoro dan LPSK, saksi mengubah seluruh keterangannya.

Baca Juga: Polisi Akan Periksa Ulang Saksi Mutilasi ASN Semarang Karena Keterangannya Kerap Berubah-ubah

Selain Polda Jawa Tengah Pomdam IV/Diponegoro juga ikut menyelidiki kasus pembunuhan Iwan Budi lantaran adanya dugaan keterlibatan prajurit TNI.

Danpom IV/Diponegoro Kolonel CPM Rinoso Budi menyatkan pihaknya telah memeriksa dua personil Polisi Militer yakni AG dan AR terkait kasus pembunuhan Iwan Budi.

Pomdam Diponegoro juga telah memeriksa 26 saksi, namun belum ada bukti kuat untuk menetapkan AG dan AR sebagai tersangka.

Sebagai contoh, bukti rekaman  CCTV  yang menununjukkan pengendara motor N-MAX, diduga sebagai AG, ternyata keliru.

Baca Juga: Pomdam Diponegoro soal Keterlibatan Anggota TNI dalam Kasus Iwan Budi: Belum Ada Bukti yang Cukup!

"Ada hubungan memang, tapi untuk arah ke pembunuhan belum ada bukti permulaan yang cukup," ujar Rinoso, Kamis (13/10/2022).

Rinoso menambahkan pihaknya akan tetap transparan dalam proses penyelidikan dan penyidikan pembuhuhan Iwan Budi. 

 

"Apabila nanti unsur-unsur yang memenuhi dari penyelidikan masuk ke tahap penyidikan, kami nanti sebagai penyidik Pomdam akan menyarankan, ini dilimpahkan ke penyidikan koneksitas. Jadi gabungan, Kajati yang memimpin, bersama, polri, polda dan kita," ujar Rinoso.
 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU