> >

Jarang Terdengar, Tiga Tokoh Perempuan Ini Berpengaruh dalam Kongres Sumpah Pemuda

Viral | 28 Oktober 2022, 10:42 WIB
Foto bersama para peserta Kongres Pemuda II di mana ikrar Sumpah Pemuda dikumandangkan pada 28 Oktober 1928. (Sumber: Kompas.id/Andreas Maryoto/Arsip Repro Idayu Foto)

Ia juga pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung dan anggota DPR/MPR Indonesia. 

Saat Kongres Pemuda II, Emma yang menjabat sebagai Ketua Cabang Bandung Jong Islamieten Bond berpidato mengenai peran para perempuan agar terlihat, tidak hanya dalam pembicaraan pergerakan namun juga dengan perbuatan.

Baca Juga: Tema, Twibbon dan Logo Resmi Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2022

Poernomowoelan

Nona Poernomowoelan merupakan seorang guru dan salah satu perwakilan pemuda-pemudi Taman Siswa. 

Ia menjadi pembicara pertama di mimbar Kongres Pemuda II. Sebagai tokoh yang aktif di bidang pendidikan, ia berpidato mengenai strategi mencerdaskan bangsa yang harus disertai dengan pendidikan yang tertib dan disiplin. 

Selain itu, menurut dia anak harus mendapatkan pendidikan yang baik di sekolah maupun di rumah.

Kongres pemuda-pemudi itu ditutup dengan lagu berjudul “Indonesia” karya Wage Rudolf Supratman yang kini menjadi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Peserta kongres menyambut meriah lagu tersebut. 

Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Para pemuda dan pemudi yang hadir, megucapkan rumusan itu sebagai Sumpah Setia yang berbunyi:

Pertama, kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tahan Indonesia.

Kedua, kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Ketiga, kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU