> >

Pengarahan Massal Jokowi terhadap 559 Pejabat Polri Dinilai Tanda Presiden Geram atas Kinerja Polisi

Politik | 15 Oktober 2022, 05:20 WIB
Presiden Jokowi (kiri) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (kanan) di Istana Negara, Jumat (14/10/2022). (Sumber: Tangkap Layar Kanal YouTube Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengarahan Presiden Joko Widodo terhadap 559 pejabat Polri dari unsur Mabes Polri, Polda dan Polres dinilai menggambarkan kegeraman Presiden atas kinerja Polri.

Ketua SETARA Institute Hendardi menilai, sejumlah rangkaian peristiwa yang belakangan terjadi telah merusak kepercayaan publik dan semakin melemahkan kinerja Polri. Yakni, kasus Ferdy Sambo, kontroversi Konsorsium 303, kegagalan pencegahan potensi kerusuhan di Kanjuruhan. Terakhir, kasus narkoba yang menjerat petinggi Polri. 

Menurut Hendardi, Presiden Jokowi geram atas kinerja institusi Polri lantaran tidak cakap dalam menjalankan mandat konstitusional menjaga keamanan, memberikan perlindungan dan pelayanan masyarakat, serta menegakkan hukum.

"Pengarahan massal seperti ini tampaknya kali pertama terjadi bagi Polri di masa Jokowi. Meskipun geram, Jokowi sesungguhnya masih sangat mempercayai Jenderal Listyo Sigit Prabowo mampu memimpin reformasi Polri," kata Hendardi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/10/2022).

Baca Juga: Bocoran Arahan Jokowi untuk Polri: Mulai dari soal Kepercayaan hingga Pelayanan

Rangkaian peristiwa di tubuh Polri, kata Hendardi, bukan hanya berdaya rusak internal yang mengoyak soliditas anggota dan pimpinan Polri. Namun juga memiliki daya rusak bagi publik karena keadilan yang terusik. 

Bahkan, karena peristiwa-peristiwa itu, berbagai kinerja Polri lainnya juga diragukan profesionalitas dan imparsialitasnya oleh publik. 

Secara sistematis dan masif, gugatan atas kinerja Polri terus bergulir, termasuk kinerja Polri dalam penanganan terorisme.

"Sebagaimana pesan Jokowi dalam pengarahan ke pimpinan Polri, bahwa Polri harus solid dan harus tampil percaya diri, karena kalau terlihat ragu dan tidak tegas justru akan semakin menurunkan kepercayaan publik," ujar Hendardi.

Baca Juga: Didampingi Kadiv Propam, Kapolri Pantau Langsung Pemulangan Buronan Bos Judi Online Apin BK

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU