> >

131 Balita Gangguan Ginjal Akut, KPAI Minta Pemerintah Usut Penyebabnya

Kesehatan | 14 Oktober 2022, 02:05 WIB
KPAI meminta pemerintah mengusut penyebab 131 balita mengalami gangguan ginjal akut misterius. (Sumber: iStock Photo/SvetaZi)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta pemerintah mengusut penyebab 131 balita yang mengalami gangguan ginjal akut.

Penyebab balita mengalami gangguan misterius itu diduga karena peredaran obat batuk dari India.

KPAI pun mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bertindak tegas jika benar obat tersebut lolos perizinan dan beredar.

"Ini tidak main-main, Kemenkes harus tegas bila benar obat ini bisa lepas dari pengawasan perizinan dan pengedaran," kata Kepala Divisi Pengawasan, Monitoring, dan Evaluasi KPAI, Jasra Putra, dikutip dari Antara, Kamis (13/10/2022).

KPAI pun meminta semua industri obat-obatan menghentikan produksinya bila obat tersebut berasal dari India atau izinnya melalui perusahaan obat tertentu.

"Jangan sampai masih tersebar luas, masih bisa dibeli, menjadi promosi obat, donasi obat, dan sebagainya. Harus segera ada ketegasan dan kejelasan untuk stop dan cegah peredarannya," tutur Jasra Putra.

KPAI juga meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengawasi dan mengendalikan peredaran obat yang diduga berdampak fatal pada anak ini.

Baca Juga: Ratusan Anak di Indonesia Terserang Gagal Ginjal Misterius, Ini Ciri-Cirinya

"Tentu sangat mengerikan jika menjadi 131 orang tua yang anaknya mengalami ini," imbuhnya.

Lebih lanjut, KPAI menuntut pertanggungjawaban peredaran dan perizinan obat tersebut karena telah membahayakan kesehatan anak.

Kemenkes sendiri diketahui sempat mencari tahu penyebab penyakit ini setelah mendapatkan informasi dari IDAI. Dugaan awal, kasus ini dipicu oleh konsumsi obat yang mengandung etilen glikol.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Antara/Kompas.com


TERBARU