> >

Arema Bantah Jual Tiket Melebihi Kapasitas Kanjuruhan: Saat Pertandingan, Tak Ada Luberan Penonton

Peristiwa | 3 Oktober 2022, 21:06 WIB
Kekacauan dalam pertandingan Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10/2022) lalu, menewaskan 125 orang. Pada Senin (3/10/2022), Media Officer Arema FC Sudarmaji mengeklaim pihaknya tidak menjual tiket melebihi kapasitas stadion. (Sumber: Yudha Prabowo/Associated Press)

MALANG, KOMPAS.TV - Media Officer Arema FC Sudarmaji mengeklaim pihaknya tidak menjual tiket melebihi kapasitas Stadion Kanjuruhan ketika partai Arema vs Persebaya, Sabtu (1/1/2022). Pertandingan ini berujung tragedi usai tembakan gas air mata polisi ke arah tribun memicu kekacauan besar.

Menurut data pemerintah, sebanyak 125 orang meninggal dunia akibat Tragedi Kanjuruhan. Pemerintah pun membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mengusut peristiwa tersebut.

Sebelumnya, pemerintah melalui Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan bahwa panitia pertandingan mencetak tiket melampaui kapasitas.

Mahfud menyebut kapasitas Stadion Kanjuruhan adalah 38.000 orang, tetapi tiket dicetak 42.000 lembar.

"Harap disesuaikan dengan kapasitas stadion yakni 38.000 orang. Panitia tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam hari bahkan tiket yang dicetak jumlahnya mencapai 42.000," kata Mahfud pada Minggu (2/10) lalu dikutip Kontan.

Baca Juga: Ternyata Tiket Arema Vs Persebaya Dijual hingga 45.000 Lembar, Padahal Polisi Hanya Bolehkan 25.000

Sudarmaji mengaku, pihaknya mencetak tiket sesuai kapasitas. Ia menambahkan bahwa kapasitas Stadion Kanjuruhan adalah 42.000 penonton, bukan 38.000 penonton seperti versi pemerintah.

"Terkonfirmasi tiket itu kami tidak melebihi kuota, bisa disaksikan saat pertandingan, tidak ada satu pun luberan penonton," kata Sudarmaji di Malang, Senin (3/10), sebagaimana dikutip Antara.

"Itu semua bisa disaksikan di video atau pas siaran langsung," lanjutnya.

Lebih lanjut, Sudarmaji juga menanggapi kabar bahwa pintu 10 Stadion Kanjuruhan ditutup ketika insiden terjadi. Ia meminta masyarakat untuk menunggu hasil investigasi TGIPF.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU