> >

Tragedi Kanjuruhan, Polri Bakal Dalami Penggunaan Gas Air Mata

Peristiwa | 3 Oktober 2022, 05:45 WIB
Polisi menembakkan gas air mata dalam kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Barat, Sabtu (1/10/2022) malam. Kericuhan terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya yang berakhir dengan kemenangan tim tamu. Kericuhan tersebut berujung tragedi yang menewaskan ratusan orang. (Sumber: AP Photo/Yudha Prabowo)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa kepolisian bakal mendalami penerapan prosedur tetap penggunaan gas air mata untuk membubarkan kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022). 

Dia menegaskan, pendalaman akan dilakukan pada standar operasional prosedur (SOP) dan tahapan dalam pengamanan saat pertandingan sepak bola.

Hal ini disampaikannya, sesuai meninjau lokasi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Minggu malam (2/10/2022).

"Tentunya tim akan mendalami terkait SOP dan tahapan-tahapan yang telah dilakukan oleh satgas ataupun tim pengamanan yang melaksanakan tugas pada saat pelaksanaan pertandingan," kata Listyo.

Menurut penjelasannya, tahapan-tahapan untuk penerapan prosedur tersebut akan dilakukan audit oleh tim yang telah disiapkan.

Listyo mengatakan, pendalaman dilakukan pada berbagai informasi yang ada, termasuk upaya penyelamatan para pemain dari para suporter.

"Kami juga dapat informasi terkait upaya penyelamatan dari pemain dan ofisial tim Persebaya dan Arema akan kami dalami, ini menjadi satu bagian yang kami investigasi secara tuntas," tegasya.

Dia menyebut proses tersebut bertujuan untuk memberikan gambaran jelas terkait peristiwa yang menelan banyak korban jiwa tersebut, termasuk siapa yang harus bertanggung jawab atas kejadian itu.

Kapolri berujar, tak menutup kemungkinan bahwa insiden ini akan diproses secara hukum jika memang ditemukan unsur pidana di dalamnya.

"Tentunya kalau memang diproses ke pidana siapa yang bertanggung jawab siapa, ya harus kita proses," ucapnya. 

Baca Juga: Presiden Arema FC Minta Maaf, Sebut akan Tandatangani Nota Kesepakatan Perdamaian Bersama

Lebih lanjut, Listyo menegaskan pihaknya akan serius dan mengusut tuntas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, sesuai arahan yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

"Kami akan serius dan usut tuntas (tragedi di Stasion Kanjuruhan). Ke depan, terkait proses penyelenggaraan, pengamanan akan didiskusikan menjadi acuan untuk pengamanan selanjutnya," tegasnya. 

 

Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta para pihak terkait untuk melakukan evaluasi menyeluruh menyusul tragedi Kanjuruhan.

Dia pun secara khusus meminta Kapolri untuk mengusut tuntas tragedi yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya pada Sabtu (1/10) malam itu.

"Khusus kepada Kapolri, saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini," kata Presiden Jokowi, Minggu (2/10).

Tragedi Kanjuruhan ini bermula saat suporter Arema memasuki lapangan karena tak terima dengan hasil pertandingan yang memenangkan Persebaya pada Sabtu (1/10).

Untuk menghalau para suporter tersebut, pihak kepolisian pun menembakkan gas air mata, bahkan gas air mata juga ditembakkan ke arah tribun.

Sontak hal ini pun memicu kepanikan dan membuat massa berdesak-desakan untuk dapat keluar dari stadion. Akibat insiden tesebut, tercatat korban meninggal sebanyak 125 orang. 

Baca Juga: Isak Tangis Keluarga Iringi Kepulangan Jenazah Aremanita Asal Jember, Korban Tragedi Kanjuruhan

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU